Senin, 21 Maret 2011

[4] Tadabbur Q.S. AL Mukminun : 1-11


"Iman tidak selamanya sama, kadang naik kadang turun..."

Sahabat, sungguh sangat beruntung kita telah dipilih oleh Allah SWT sebagai seseorang yang memiliki Iman kepada-Nya. Semoga kita termasuk seseorang yang senantiasa bersyukur atas nikmat iman ini dan selalu berusaha agar iman ini bukan hanya sebagai hiasan bibir dan pemanis kata apalagi sekedar keyakinan hampa. Tapi sebuah keyakinan yang menghunjam dalam hati, diungkapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan tindak nyata. Karena hakikat iman menurut ulama AhluSunnah mencakup tiga hal yaitu :

     1.  At tasdiqu bil qalbi (membenarkan dengan hati)
     2.  Al qaulu bil lisan (melafalkan dengan lisan)
     3.  Al 'amalu bil arkaan/bil jawarlih (melaksanakan dengan segenap potensi 'anggota badan')

Ketiga hal itu tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, sehingga iman merupakan keyakinan dan amal. Bukan hanya angan - angan melainkan apa yang tertanam menghunjam di dalam sanubari dan dibenarkan oleh amal perbuatan.

Allah SWT telah memberikan gambaran yang cukup banyak mengenai karakteristik orang yang beriman di dalam Al Qur'an dan bagaimana beruntungnya mereka yang memiliki karakteristik tersebut karena Allah telah menjanjikan surga sebagai tempat kembalinya kelak. Salah satunya adalah dalam Q.S. Al Mu'minun ayat 1-11. Sahabat, mari kita sama - sama mentadabburi bagaimana karakteristik tersebut.

Pada ayat 1-9 Allah menjelaskan karakteristik orang yang beriman, yaitu :
  1. Khusyuk dalam sholat, yang dimaksud khusyuk dalam sholat : Mengerti bacaan - bacaan sholat, Memusatkan perhatian pada waktu sholat hanya kepada Allah serta mengikhlaskan ketaatan, Ikhsan dalam sholat (beribadah hanya kepada Allah seolah - olah engkau melihatNya, maka sesungguhnya Ia melihat engkau), tenang dan konsentrasi.
  2. Menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna. Dari Abu Hurairah R.a, sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (H.R. Bukhari-Muslim). Telah bersabda Rasulullah SAW : "Sebagian kebaikan keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya."
  3. Menunaikan Zakat. Zakat memiliki banyak manfaat bagi orang mukmin, antara lain, membersihkan diri dari sifat kikir dan cinta yang berlebihan pada dunia dan mensucikan hati sehingga tumbuh sifat - sifat kebaikan dalam hati (Q.S. 9:103).
  4. Menjaga kemaluan dari perbuatan keji zina (Q.S. 17:32). Imam Ahmad berkata : "saya tidak dapat mengetahui setelah pembunuhan ada dosa besar daripada perzinaan".
  5. Menahan pandangan dan memelihara kemaluannya (Q.S. 24:30-31).
  6. Memelihara amanat dan menepati janji (Q.S. 70:32-35). "tanda orang munafik ada tiga, yaitu apabila berbicara dusta, apabila berjanji ingkar, dan apabila dipercaya berkhianat". (H.R. Syaikhani dari Abu Hurairah r.a). Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang - orang munafik.
  7. Memelihara sholat (Q.S 4:103, 2:43, 22:41). Sholat adalah pembeda antara muslim dan musyrik kafir, Rasulullah SAW bersabda : "beda antara muslim dan musyrik atau kafir adalah meninggalkan sholat"(H.R. Muslim).
Sedangkan dalam ayat 10 dan 11 Allah memberikan balasan kepada orang - orang yang memiliki karakteristik di atas berupa surga firdaus, mereka kekal di dalamnya.

Itulah beberapa ciri - ciri orang yang beriman dalam Q.S. Al Mu'minun. Semoga kita memiliki ketujuh karakteristik tersebut dan senantiasa berusaha agar karakteristik tersebut tidak hilang dalam diri kita karena Allah telah menjanjikan surga firdaus dengan segala kenikmatan di dalamnya bagi orang beriman yang memiliki karakteristik seperti di atas.

Sahabat, sudah menjadi fitrah jika manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat fujur (dosa) dan ketakwaan (Q.S. 91:8-10). Hal ini menjadikan keimanan seseorang mengalami fluktuasi, kadang naik, kadang turun. Rasulullah bersabda, "keimanan itu bisa bertambah bisa berkurang. Maka perbaharuilah iman kalian dengan Laa Ilaaha illallah." (H.R. Ibnu Islam). Sehingga keimanan menuntut keistiqomahan dalam mempertahankannya. Tugas kita sekarang adalah bagaimana agar kita bisa tetap istiqomah mempertahankan keimanan kita pada posisi tertinggi sehingga selalu memiliki semangat untuk menjalankan amal sholeh sebagai bekal menghadapNya kelak. Semoga kita termasuk orang - orang yang beruntung yang dipertemukan oleh Allah SWT kelak di surga firdausNya. Amiin.
Allahu a’lam.
read more

Jumat, 18 Maret 2011

[3] Kesungguhan


"ketidakklopan antara jiwa, raga dan pikiran berujung pada terhamburnya pencapaian target..."


Sudah hampir satu jam abi duduk di depan laptop kesayangannya, berkali - kali dia menekan tombol keyboardnya berusaha untuk merangkai huruf-huruf menjadi sebuah kata dan menjadikan kata - kata itu menjadi sebuah kalimat. Tapi ujung - ujungnya setelah ada kata atau kalimat yang dia buat selalu tombol delete yang dia tekan. Kata demi kata sudah berusaha dia susun, bahkan sebuah kalimat sudah hampir tercipta. Namun tombol delete itu lagi yang akhirnya dia tekan sampai semua kata yang telah dia tulis terhapus lagi dan tak ada satu huruf pun yang tersisa. Begitu seterusnya dia ulang-ulang sampai puluhan kali. Yah, selalu begitu, bukan hanya kali ini dia mengalami hal ini, dia selalu merasa sangat sulit tiap kali mulai menulis. Padahal mimpinya adalah dapat membuat banyak tulisan yang dapat dibaca oleh orang lain dan bermanfaat bagi orang lain.

Sampai akhirnya dia putuskan untuk berhenti sejenak, dia ambil hp nya dan mengirim sms ke teman - temannya yang sudah biasa menulis di blog. Dia tanyakan bagaimana cara keluar dari masalah ini.
"Fokus!" itulah inti dari semua saran yang dia dapatkan. Hanya sebuah kata, tapi sangat berarti menurutnya. Dia telah membayar dengan waktu hampir satu jam menulis tanpa fokus dan terbukti hasilnya nihil, tak satupun tulisan yang berhasil dia buat. Inilah jawaban dari masalah menulisnya selama ini, harus fokus, bersungguh - sungguh dalam menulis. Sejak saat itu akhirnya dia selalu berusaha untuk menghadirkan sifat fokus itu ketika menulis. Dan akhirnya satu demi satu karya pun ia ciptakan.

Sadar ataupun tidak sadar mungkin apa yang dialami abi seperti cerita di atas sering kita alami dalam kehidupan kita. Kita sering melupakan arti pentingnya sebuah kesungguhan dalam menjalankan kegiatan yang sudah kita rencanakan. Sehingga tidak jarang yang didapatkan adalah sebuah kegagalan atau kegiatan tanpa makna. Kita ingin sukses dalam setiap usaha kita tapi kita tidak pernah bersungguh - sungguh untuk meraihnya, maka peluang tercapainya kesuksesan tadi akan sangat kecil bahkan mungkin akan mendekati nol.

Apa yang akan kita dapatkan berbanding lurus dengan apa yang kita usahakan. Tidak akan tertukar dengan yang lain ataupun berpindah ke yang lain. Oleh karena itulah kita dituntut untuk bersungguh - sungguh dalam setiap usaha kita sehingga peluang terciptanya kesuksesan dari usaha kita semakin besar. Hal ini sejalan dengan apa yang difirmankan Allah dalam Surat Ar Ra'd ayat 11, bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Sebuah kalimat cinta dari-Nya yang mengajak kita agar terus berikhtiar, tidak hanya berpangku tangan dan menunggu. Bahwa ikhtiar adalah sebuah jalan yang harus ditempuh jika ingin berhasil, ikhtiar yang dilakukan dengan penuh kesungguhan dan diiringi dengan doa sebagai penyempurnanya.

Man jadda wajada, Siapa yang bersungguh - sungguh dia akan berhasil. Mungkin itu kata - kata yang tepat untuk menggambarkan hal di atas. Memang hanya sebuah pepatah Arab, bukan sebuah hadist apalagi ayat Al Qur'an. Tapi kata - kata ini sejalan dengan sunatullah. Bahwa segala kesuksesan yang ingin kita capai harus dilalui dengan usaha yang sungguh - sungguh, dengan kerja keras yang terus menerus dan diiringi dengan doa kepada-Nya. Karena tanpa kesungguhan dan tawakal semua mimpi hanya akan menjadi khayalan.

Semangat dan niat ikhlas adalah salah satu kunci untuk menghadirkan kesungguhan dalam setiap usaha kita. Karena tanpa ada semangat akan sangat susah untuk bisa bersungguh - sungguh dalam usaha kita, bahkan untuk mau mulai berusaha saja akan sangat berat. Semangat adalah sesuatu yang sangat bernilai, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa ingin mengamalkan suatu kebaikan lalu ia tidak jadi melakukannya (lantaran suatu halangan), Allah mencatatnya sebagai perbuatan baik yang sempurna di sisi Nya". Luar biasa, Allah memberikan penghargaan kepada semangat kita dengan nilai yang sangat tinggi. Ketika sudah memiliki semangat maka akan muncul kesungguhan dalam setiap usaha kita. Sekalipun nantinya kita tidak dapat melakukan usaha itu karena suatu halangan maka yakinlah bahwa itu tidaklah sia - sia dihadapan Allah.

Jadi, mari kita terus berusaha dengan sungguh - sungguh untuk meraih semua mimpi kita. Terus bekerja dan berkarya, diiringi doa dan pikiran positif, karena Allah itu sesuai dengan persangkaan hamba-Nya. Kalau kita berpikir positif kita akan berhasil, Insya Allah dengan pertolongan-Nya kita akan mudah untuk meraihnya. Dan jadikan Surga yang disediakan oleh Allah itu adalah kesuksesan kita yang tertinggi, melebihi semua kesuksesan yang akan kita raih di dunia. Mimpikan kalau surga dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya menjadi tempat tinggal abadi kita kelak. Mari kita berusaha dengan sungguh - sungguh agar kita bisa meraih mimpi itu. Semoga Allah memudahkan setiap perjuangan kita. Amiin.

*Catatan seorang mahasiswa yang ingin mengembalikan semangatnya
read more

[2] Ini Langkah Awalku


"Waktu tak akan pernah kembali terulang.."

Aku memang tidak pandai dalam menyusun kata, tapi aku akan berusaha untuk tetap menulis. Akan kutuliskan apa yang ada di dalam benak pikiranku dan berharap itu akan berguna untukku dan untuk semua yang membaca tulisanku. Karena sekarang aku sadar, selama ini aku telah banyak membuang waktuku. Ya waktu, kata ini memang sangat mudah diucapkan tapi tidak mudah untuk mengaturnya. Sudah lama aku mengerti begitu berharganya waktu, ia adalah harta yang sangat berharga. Ia tidak dapat ditukar dengan apapun dan tidak akan pernah kembali lagi setelah ia pergi. Bahkan Allah SWT dalam QS Al 'Ashr sampai bersumpah : "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar - benar berada dalam kerugian. Kecuali orang - orang yang beriman dan nasehat - menasehati supaya menaati kebenaran, dan nasehat - menasehati supaya menetapi kesabaran". Hal ini menunjukan betapa berharganya waktu, karena ketika Allah SWT sudah bersumpah dengan sesuatu maka menunjukan sesuatu itu adalah hal yang agung/besar.

Seorang muslim yang beruntung adalah yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik. Ia gunakan waktu yang ia miliki dengan sabaik - baiknya untuk mengumpulkan sebanyak - banyaknya kebaikan sebagai bekal ketika sidang dengan Nya kelak pada hari kiamat. Pada hari kiamat nanti Allah SWT akan menanyakan dua kali mengenai waktu yang kita habiskan di dunia, yang pertama tentang usia untuk apa kita habiskan dan kedua tentang masa muda untuk apa kita habiskan. Sangat beruntung seorang yang dengan penuh rasa gembira menyebutkan segudang kebaikan karena bisa mengatur waktunya dengan baik ketika di dunia. Pastinya kita menginginkan hal yang seperti itu bukan? Beruntunglah bagi kalian yang sudah bisa memanfaatkan waktu dengan baik.

Sayangnya aku sekarang baru sadar, sudah hampir 23 tahun aku di dunia tapi masih sangat sedikit kebaikan yang bisa kukumpulkan. Iri rasanya melihat anak kecil yang belum duduk di bangku sma tapi sudah hafiz Qur'an, masih sangat kecil tapi sudah bisa menyamatkan mahkota ketenangan untuk kedua orang tuanya kelak di hari akhir. Malu juga rasanya kalah semangat dengan para orang tua yang usianya sudah diatas kepala 5 tapi masih mau belajar membaca Qur'an. Menyesal memang, tapi aku yakin ini masih lebih baik daripada menyesal ketika sudah dihadapan Nya nanti.

Mumpung masih ada kesempatan, mulai saat ini mari kita sama - sama gunakan waktu kita sebaik - baiknya. Karena kita tidak pernah tahu sampai kapan umur kita ini kan berujung, bisa jadi Allah SWT tidak membangunkan kita lagi setelah tidur malam nanti. Mari kita hiasi sisa hidup ini dengan melakukan amalan - amalan sholeh di setiap waktu. Semoga kita menjadi seorang muslim yang beruntung karena bisa memanfaatkan waktu.

Dan semoga tulisan pertama ini bisa menjadi langkah awalku untuk bisa seperti teman - teman yang sudah menjadi sumber inspirasi bagi yang lain. Sebagai salah satu sarana saling menasehati untuk kebenaran dan menetapi kesabaran.

*catatan dari seorang yang baru tersadar sudah lama memiliki blog tapi tak pernah digunakan..
read more

[1] About Me



 Dia (Allah) berfirman, "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? 
Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari", maka tanyakanlah kepada mereka yang menghitung".
Dia (Allah) berfirman, "Kamu tidak tinggal (di bumi) hanya sebentar saja, jika kamu benar-benar mengetahui".
(Q.S. Al Mu'minun : 112-114)

Assalamu'alaikum..
Aku adalah seorang hamba Allah. Salah satu manusia yang paling beruntung karena terlahir sebagai salah satu umat Nabi Muhammad SAW.

Aku terlahir ke dunia ini sebagai anak pertama dari dua bersaudara melalui seorang ibu yang sangat baik dan penyayang padaku. Semoga Allah selalu memberikannya perlindungan dan kemudahan dalam beribadah. Aku dibesarkan dengan kasih sayang seorang ayah yang penuh perhatian padaku. Semoga Allah juga selalu memberikannya perlindungan dan kemudahan dalam beribadah.

Desa Banjarsarikulon, selepas sholat isya, di sebuah rumah dinas sangat sederhana dekat sebuah SD inpres aku terlahir ke dunia yang fana ini. Hanya mengandalkan penerangan dari nyala api sentir (botol yang diisi minyak tanah dan diberi sumbu) seorang bidan membantu ibuku mengeluarkanku dari tempat yang paling nyaman buatku waktu itu, rahim ibuku. Allah telah memberikan rahmat Nya padaku dan ibuku berupa keselamatan sehingga aku terlahir dengan selamat. Kedua orang tuaku menyambut kelahiranku dengan penuh kebahagiaan walaupun sejatinya aku menangis, dan memberikanku nama Eka Nurdiyanto diiringi dengan doa dan harapan agar aku menjadi orang yang berguna, bagi agama dan orang lain. Yah, itulah cerita singkat kelahiranku ke dunia ini.

Waktu terus berjalan, seiring dengan berjalannya waktu kedua orang tuaku selalu menanamkan nilai – nilai moral agar aku menjadi seorang yang berakhlak baik, selalu mengajarkan bagaimana seharusnya seorang manusia bersyukur pada Tuhannya, dan menyekolahkanku agar menjadi seseorang yang lebih berguna untuk sesama. Sangat banyak yang telah kedua orang tuaku berikan padaku, dan akan aku pegang apa yang telah mereka ajarkan ini untuk bekal dalam menghadapi kehidupanku.

Pendidikan formalku diawali dengan belajar di TK Pertiwi 1 Banjarsarikulon kemudian lanjut di SD 1 Banjarsarikulon selama 3 tahun, kemudian 3 tahun sisanya aku lanjutkan di SD 1 Dukuhwaluh karena harus pindah rumah waktu itu. Setelah lulus orang tuaku menyekolahkanku di SMP Negeri 8 Purwokerto. Setelah itu aku melanjutkan pendidikanku di SMA Negeri 2 Purwokerto. Beberapa bulan kemudian Allah menakdirkan aku menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), sebuah PTK di bawah naungan BPS (Badan Pusat Statistik). Setelah 4 tahun menimba ilmu dan menjalin ukhuwah di sana, aku lulus pada tahun 2011. Sekarang aku berdiri di sini, di bumi Gorontalo...serambi madinah. Sebagai seorang yang ngakunya statistisi di seksi sosial BPS Kabupaten Gorontalo.

Ini saja mungkin sedikit perkenalan mengenai diriku. Inilah aku, seorang hamba Allah yang lemah, yang miskin akan ilmu. Yang terus berusaha untuk belajar menjadi seseorang yang berguna. Aku yang diciptakan oleh Nya dan akan kembali kepada Nya.

#update: Alhamdulillah aku sudah menikah dan mempunyai seorang putra, "Khalifah Alhafizh".

*sebuah catatan singkat mengenai siapa aku.
_nurdiyantoeka@gmail.com
read more