Kamis, 31 Mei 2012

[24] m.a.a.f.

Kata orang menjalani hidup itu membutuhkan seni tersendiri. Seni yang mampu membuat hati tidak mati, seni yang mampu merubah rasa duka menjadi serasa suka, merubah benci menjadi serasa cinta. Seni yang membuat hidup menjadi hidup, mampu membawa kesempitan hati menuju kelapangan dan keikhlasan, menjadikan hati tenang, serasa tanpa beban. Aku pun bertanya, dimana aku harus pergi untuk belajar tentang seni hidup ini? Sungguh saat ini aku sangat membutuhkannya.

Begini susahnya kah memahami seseorang itu? atau hanya aku nya saja yang cupu, tak mampu memahami secara lebih dalam, apalagi sampai ke taraf merasakan apa yang ia rasakan...hemm, sesulit inikah menjalani hidup? Mengerti dan memahami orang lain? entahlah...tadi sempat juga terdengar teriakan-teriakan aneh dari jurang yang gelap di dalam hati sana..."Ngapain kamu ngurusin dia? apa untungnya buatmu? jika dia saja tidak peduli, ngapain kamu susah payah mau peduli dengannya?"

Haaah, rasanya ingin pergi ke tengah laut dan berteriak sekeras-kerasnya disana.."apa yang harus kulakukaan??? huaaaaah". Sayang kenyataannya sampai saat ini aku masih duduk di kursi bisu di tengah kantor yang penuh orang tapi serasa kosong, hampa, hambar tanpa gairah. Haruskah ku berteriak di sini sekarang? hanya sekedar ingin melepaskan penat ini untuk sesaat, walau kenyataannya ku tahu masalah ini juga tak akan selesai hanya dengan sebuah teriakan.

m.a.a.f. 
sebuah kesimpulan dari rangkaian kata yang kuterima via sms dan email...sebuah puisi indah yang tersusun dengan susunan kata yang rapi pun terlampir didalamnya. Penuh makna dan arti, tapi intinya juga sama...
m.a.a.f.
kata ini kembali muncul, padahal bukan itu, bukan dia yang salah. Hanya hati ini yang masih bodoh, tak mampu mengerti, tak sanggup memahami...ditambah mulut yang belum pandai merangkai kata, malah hanya rangkaian kata yang dia anggap sebuah kemarahan yang muncul. Aku pun sadar, itu memang keras. Tapi beginilah aku, masih lemah, masih belum mampu menata hati sendiri, apalagi mau sok bisa mengatur hati orang lain. Sungguh bodoh.

*Dalam hayalku...seandainya dia mau menerima kehadiranku tadi, akan kupeluk erat dia. Akan kuyakinkan bahwa aku akan selalu berusaha ada disampingnya...bahwa dia tidak sendiri, ada aku untuknya. Walau hati ini juga punya rasa, yang kadang merasakan sakit, kecewa atau marah tapi aku rela menganaktirikannya. Yang aku mau dia bahagia, mampu membuat dia tersenyum indah. Karena aku sangat senang melihat dia tersenyum, sungguh bahagia ketika dia bahagia. Walau harus meredam semua ego, tapi aku rela. Semoga nantinya hati ini mampu lebih berkompromi. 

m.a.a.f. 
Kata ini yang seharusnya dia dengar dariku. Bukan dia yang mengucapkannya untukku. Aku sungguh-sungguh minta maaf untuknya. Semoga dia paham dan mengerti. Karena yang kutahu aku sungguh sayang dia..^^
read more

Selasa, 08 Mei 2012

[23] Mari Berinvestasi


Pagi ini entah ada angin apa saya tiba-tiba terpikir tentang masalah keuangan. Memang beberapa bulan ini saya dan beberapa teman seangkatan saya yang saat ini magang di BPS Pusat sedang diuji dari sisi finansial. Ketika kami berekspektasi akan diangkat menjadi PNS pada bulan 2, seperti pada angkatan-angkatan sebelumnya, namun nyatanya kami harus bersabar menunggu sampai bulan 8 atau 9 di tahun ini. Itu pun baru suatu rencana yang masih memiliki peluang sukses atau gagal. Imbasnya, kami harus ekstra hati-hati dalam menggunakan uang (baca: hemat) dan bekerja keras mencari 'recehan' dari luar kantor. Mengingat uang yang kami terima tidak sebesar yang diterima ketika sudah berstatus resmi menjadi pegawai, apalagi terbentur juga dari constrain transport yang tiap hari kerja mesti mengeluarkan biaya. Belum lagi dari sebagian kami ada yang sedang sibuk-sibuknya nyiapin walimahan...hemm, bakal nambah lagi kepikirannya. ^^v

Mungkin inilah yang terjadi ketika rencana tidak berujung kenyataan, sesuatu yang kita rencanakan memang tidak selamanya akan bisa terwujud. Sebaik dan serapi apapun rencana yang kita buat jauh lebih baik dan rapi rencana yang sudah disiapkan oleh-Nya untuk kita. Dia-lah yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu, inilah salah satu poin penting yang sebaiknya terus menjadi pegangan dalam keseharian kita. Bahwa segala sesuatu itu terjadi karena kehendak dari Nya, maka yang perlu kita lakukan adalah bersabar atas ketetapanNya dan bersyukur agar Dia memberikan lebih banyak lagi nikmat untuk kita. :)

Sedia Payung Sebelum Hujan, Investasikan Uang Kita untuk Hari Esok
Berkaca dari pengalaman yang saya alami ini, saya mendapat satu poin penting sebagai imbas dari apa yang terjadi. Ibarat kata pepatah, 'sedia payung sebelum hujan' maka untuk masalah finansial makna pepatah ini pun tetap berlaku. Di saat seperti sekarang misalnya, ketika apa yang saya ekspektasikan tidak sesuai kenyataan. Yang semula berekspektasi magang hanya akan berjalan 4 bulan terhitung dari bulan November sehingga segala sesuatu yang disiapkan termasuk masalah keuangan juga untuk 4 bulan, ternyata harus sampai sekitar 10-an bulan. Secara otomatis segala sesuatunya juga berubah, mulai dari budget untuk biaya makan, transport, sampai biaya kosan. Nah, dari sini saya melihat akan pentingnya suatu 'payung' yang sudah disiapkan jauh sebelumnya untuk mengantisipasi 'hujan' yang tiba-tiba turun secara mendadak.

Istilah kerennya dalam ilmu ekonomi, 'payung' ini sama artinya dengan investasi. Dalam bahasa sederhana, makna investasi bisa diartikan sebagai upaya mengalokasikan dan menanamkan uang pada media bisnis atau instrumen investasi agar dapat berkembang sehingga dana investasi tersebut bekerja untuk kemakmuran kita. Pada saat seperti sekarang ini, kebutuhan dana terus saja meningkat dan terkadang mendadak munculnya. Contoh di atas adalah salah satunya, bisa jadi suatu saat nanti kita juga akan membutuhkan dana lebih untuk kebutuhan mendesak lainnya misal ketika kita sakit atau anggota keluarga kita sakit, menyekolahkan anak, dan kebutuhan mendesak lainnya. Sehingga, investasi merupakan suatu pilihan yang sebaiknya dilakukan sebagai 'payung' untuk menghadapi 'hujan' yang sewaktu-waktu bisa turun tanpa kita duga.

Perhiasan Emas, salah satu pilihan berinvestasi
Pilihan melakukan investasi dapat dilakukan melalui beberapa alternatif pilihan. Investasi dapat dilakukan mulai dari menyimpan uang di bank, membeli sebidang tanah, menanam saham, membeli logam mulia ataupun usaha waralaba. Pilihan investasi ini akan berbeda untuk setiap orang, untuk tipe orang yang suka dengan spekulasi dan berani akan resiko yang besar mungkin akan memilih berinvestasi dengan menanam saham. Sedangkan untuk orang yang tidak terlalu berani akan resiko yang besar bisa jadi lebih suka memilih untuk berinvestasi dengan membeli tanah atau logam mulia. Selain hal tersebut, pilihan orang dalam berinvestasi juga didasarkan pada tujuan awal dia melakukan investasi. Ada orang yang melakukan investasi dengan maksud ingin mendapatkan keuntungan yang besar dan cepat, namun ada juga yang berinvestasi dengan maksud sebagai jaminan ketersediaan dana yang bisa sewaktu-waktu dicairkan ketika dibutuhkan di masa yang akan datang.

Apapun alasan melakukan investasi, ada satu hal penting yang mesti diingat, sebuah prinsip dasar yang mesti menjadi pegangan dalam berinvastasi, bahwa semua pilihan investasi mengandung resiko. Artinya, melakukan investasi memiliki peluang untuk mengalami kerugian. Besar kecilnya resiko yang dimiliki setiap alternatif pilihan investasi berbeda-beda, tergantung pada pilihan instrumen investasi yang dipilih. Semakin besar resiko yang dihadapi semakin tinggi potensi keuntungan yang bisa diperoleh, begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh, investasi di bank dalam bentuk tabungan dan deposito resikonya akan kecil sekali, tapi dari sisi imbal hasil atau keuntungan juga kecil. Sebaliknya, investasi di saham resikonya juga besar tapi sebanding dengan potensi keuntungan yang juga besar.

Tentukan Pilihan Investasimu dari Sekarang
Mengingat kebutuhan dana pada masa depan yang sangat susah untuk diprediksi, terutama kebutuhan akan dana yang mendesak, maka melakukan investasi sebagai persiapan dana masa depan merupakan suatu langkah bijak yang sebaiknya diambil. Saya sendiri baru mengerti dan sedikit paham akan perlunya investasi setelah mengalami kejadian di atas dan membaca beberapa artikel tentang investasi baru-baru ini. Beberapa minggu yang lalu saya juga sempat mengikuti sebuah kajian terkait pengelolaan keuangan. Pengelolaan keuangan yang baik menjadi salah satu kewajiban seorang muslim. Dalam 10 ciri kepribadian seorang muslim disebutkan salah satu ciri yang menunjukan seseorang adalah muslim yang ideal yaitu Qodirun 'Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri, terutama dari segi keuangan/ekonomi).

Mandiri dari segi ekonomi merupakan sesuatu yang amat diperlukan oleh seorang muslim. Berdakwah, mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi, sehingga pengelolaan dana yang matang menjadi sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Selain itu, sikap tawazun dalam pemakaian uang yang didapat juga menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan keuangan. Ada satu trik yang pernah saya dapat terkait hal ini, ketika kita mendapatkan gaji/pemasukan maka alokasi yang dilakukan supaya dana yang masuk seimbang adalah sepertiga untuk konsumsi, sepertiga untuk amal dan sepertiga berikutnya untuk tabungan/investasi. Dengan demikian uang yang masuk dapat lebih dikontrol, tidak semuanya kemudian dipakai hanya untuk kepentingan konsumsi.

Melihat banyaknya instrumen investasi yang dapat dipilih, maka kita perlu dengan cermat memilih mana pilihan investasi yang tepat sesuai dengan tujuan dan kepribadian kita. Dari pilihan-pilihan yang ada, saya sendiri tertarik untuk melakukan investasi di logam mulia melalui emas, dinar ataupun dirham. Jika melihat dari grafik perkembangan harga emas maupun perak, terlihat bahwa kedua logam mulia ini memiliki harga yang relatif stabil bahkan memiliki kecenderungan meningkat walaupun pada beberapa waktu memang sempat mengalami penurunan.

Selain itu ada beberapa alasan kuat lain yang membuat saya tertarik menanamkan investasi di logam mulia ini. Insya Allah pada postingan selanjutnya saya akan sedikit banyak menuliskan tentang investasi di logam mulia ini walaupun hanya secara teoritis dari beberapa sumber yang saya dapat, terutama dari buku karya Ella Syafputri. Saat ini saya masih belum memulai untuk melakukan investasi karena masih menyiapkan satu agenda besar lain..^_^ so, saya masih belum bisa banyak bercerita tentang investasi di logam mulia ini secara detail dan real. Tapi sebagai gambaran awal untuk saya sendiri dan mungkin temen-temen yang juga tertarik dengan invstasi di logam mulia ini, jika diberi kesempatan akan saya tulis tentang investasi di logam mulia ini next time.

Okke, sampai di sini dulu tulisan kali ini. Semoga ada manfaat yang bisa diambil.

(Eka Nurdiyanto)



Sumber Referensi:

  1. Buku karya Ella Syafputri, "Investasi Emas, Dinar & Dirham", Penerbit Penebar Plus, Jakarta, 2012.
  2. http://economy.okezone.com/read/2011/07/11/226/478310/risiko
  3. http://www.yarsi.ac.id/web-directory/kolom-dosen/70-fakultas-ekonomi/211-memahami-investasi.html
  4. http://blog.sikathabis.com/?page_id=431
read more