Maha Besar Allah yang telah menciptakan alam ini dengan semua keindahannya.
Kalau ditanya siapa yang ga bakal bosan jika selama 5 hari dalam seminggu harus berada di ruangan, duduk dari jam 8 pagi sampai 4 sore dengan pandangan mata ke layar komputer dan dokumen-dokumen kerja yang menumpuk di atas meja...bisa dipastikan, jawabannya tidak ada seorangpun yang akan mengatakan ga bosan (
just my opinion..^^v
). Terus terang saja saat ini saya mengalami hal itu, menjalankan rutinitas sebagai anak magang layaknya seorang pegawai sungguhan. Entah, mungkin masih belum menemukan
feels sebagai pegawai sungguhan...hehee, memang kenyataannya belum diangkat jadi pegawai.
Tapi yang saya tahu, virus bosan ini memang bisa menyerang ke siapapun, apalagi kalo rutinitas yang dijalani tiap hari itu-itu aja. Tanpa tantangan, variasi maupun kreasi di dalamnya.
So, banyak orang yang kemudian melampiaskan kebosanan itu dengan sesaat mencari hiburan keluar, entah itu
traveling ke tempat yang jauh ataupun cuma sekedar jalan-jalan di taman sekitar rumah. Nah, berawal dari kebosanan yang telah lama menumpuk dalam hati sanubari ini serta berbekal tekad bulat maka saya pun mengambil keputusan untuk melakukan
touring dari Purwokerto ke Magetan...hohoo,
lebay deh.
Awal ceritanya sebenarnya ada 2 motif yang menjadi alasan saya melakukan
touring ini, pertama karena pada bulan Mei ini ada teman saya walimahan. Di Magetan inilah rumah mempelai wanitanya tinggal, Mega
Kun. Dia teman satu geng saya di Gandum. Kalo mempelai pria tinggal di Wonogiri, Irfan. Seperti adat jawa pada umumnya acara walimahan di gelar di rumah mempelai wanita, dalam kasus ini berarti di Magetan. Karena acaranya dilaksanakan tanggal 19 (sabtu) didukung pula dengan libur nasional tanggal 17 (kamis) dan cuti bersama tanggal 18 (jum'at) maka semakin menambah tekad saya untuk pergi main ke sana sekaligus menunaikan kewajiban memenuhi undangan pernikahan sesama muslim.
Motif kedua, pekan ketiga di bulan Mei ini menjadi
deadline pemesanan undangan walimah dalam kalender pribadi saya.
hehee..Insya Allah sedang mempersiapkan diri menuju jenjang kehidupan setelah bujang..^_^. Setelah survey kesana kemari, di Jakarta hingga dunia maya, akhirnya nemu satu tempat yang nyantol dihati, perusahaan percetakannya
mas Wiji. Nah, berhubung lokasi perusahaannya ada di Polokarto, Sukoharjo dan itu adalah kota indah yang dilewati ketika melintas di jalur Purwokerto-Magetan,
so pergi kesana dengan motor menjadi pilihan yang paling tepat menurut saya, karena bisa bebas pergi kesana kemari kapan aja semau saya.
Dengan semangat membunuh rasa bosan tadi dan didorong dengan 2 motif ini maka saya pun berangkat dengan motor mio biru milik ibu. Dalam sejarah hidup saya ini adalah
touring saya yang ke 3 dimana saya sendiri yang bawa itu motor (red: nyetir motor..-,-") soalnya udah sering juga sebelumnya, tapi cuma bonceng. Yang bisa masuk kategori
touring menurut saya baru 2 kali, 1st
touring ke Jogja bareng bapak-ibu ma adek, 2nd
touring ke Dieng bareng Rizkiyo Gunawan ma Alfian May.
Nah, yang ketiga ini bisa dibilang
touring yang cukup tragis dan melankolis soalnya kali ini saya jalan tanpa teman, tanpa kawan ataupun lawan. Sedih sebenarnya kalo diingat-ingat, melewati kilometer demi kilometer seorang diri, apalagi lepas dari Magetan,
hemm jalanan yang saya lewati serasa sangat jauh. Kalo dipikir pikir emang kenyataannya jauh si...-__-.
Hadeeh, malah kebanyakan cerita, okkelah mari kita bahas bagaimana perjalanan Purwokerto-Magetan dengan menggunakan motor. Perjalanan saya awali dari Purwokerto pukul 10.30an siang, sampai di Gombong istirahat sejenak makan es krim dan isi bensin. Perjalanan saya lanjutkan kembali sampai akhirnya terhenti karena ada seorang polisi sok keren yang tiba-tiba berdiri di depan motor saya sambil nunjukin telapak tangannya ke arah muka saya. Dengan suara lantang dia bilang "Mari Pak, ikut saya ke kantor". Dan inilah pengalaman pertama kali saya kena tilang, gara-gara tanda lalu lintas jalan searah yang saya langgar hilanglah uang 100 ribu dengan percuma. Dengan suasana hati yang kecewa dan penuh rasa dongkol saya lanjutkan perjalanan ke Jogja. Alhamdulillah sms nasehat dari adee mampu menyadarkan hati ini kalo semua harta yang kita punya hanyalah titipan.."ikhlaskan saja ya..". Hati pun kembali tenang dan perjalanan dilanjutkan dengan riang gembira. Rencananya singgah dulu di tempat mbah semalam di Jogja untuk kemudian paginya berangkat ke Solo.
Sampai di Jogja sekitar pukul 3 sore, istirahat sejenak di angkringan depan kecamatan Imogiri, makan nasi kucing, 2 gorengan dan segelas teh manis hangat...subhanallah, maknyos benar rasanya. Purwokerto-Jogja menghabiskan jarak sekitar 181 km. Rangkuman jarak perjalanan saya abadikan pada gambar dibawah.
Pagi harinya saya lanjutkan ke Sukoharjo, dari Imogiri ke Sukoharjo menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam. Niat awal mau hunting undangan, tapi malah lebih banyak acara jalan-jalannya...
hehee, mumpung ada di Solo dan bawa motor, hajar aja. Kraton, pasar Klewer, Masjid Ageng, toko Beteng saya sambangi semuanya, termasuk hunting juga makanan khas sana, kalo ga salah namanya nasi timlo. Setelah puas jalan-jalan, baru deh ke tempat mas Wiji...
hehee. Lihat desain, pas kan budget begitu deal bayar DP selesai, cepat ga pake ribet tinggal nunggu hasil desainnya jadi dan masuk proses cetak. Setelah semua urusan di Sukoharjo kelar baru deh lanjut ke Magetan.
Sayangnya ga berhasil lihat Irfan bilang "Saya terima nikah ...bla bla bla...", sedikit menyesal memang. Mau gimana lagi, tak disangka tak dinyana jarak dari Solo ke Magetan lumayan memakan waktu. Namun demikian acara walimahan nya berjalan lancar dan khidmat, semoga menjadi keluarga DASAMARA. Semoga acara saya nanti juga dilancarkan...amiin..^^.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya tiba juga saat buat foto bareng mempelai...aseek, semoga lekas ketularan. Dan waktu pamitan pun tiba, jam 13.00 dari rumah Mega
Kun meluncur langsung menuju Purwokerto. Berbeda jauh rasanya, dari Solo-Magetan perjalanan dipenuhi rasa cinta, tapi dari Magetan-Purwokerto sedih rasanya, bahkan sampai-sampai mau nangis ketika mau meninggalkan Solo,
hehee lebay. Perjalanan pun terus berlanjut. Karena sudah sedikit capek dan bosan, sampai di jalan deket Candi Prambanan saya parkirkan motor saya ke tempat penitipan sepeda motor. Saya bela-belain masuk ke Candi Prambanan. Waktu tutup loket masuk jam 17.15 dan saya datang jam 17.15 pula, untung masih mau dilayani. Merana nya pergi-pergi sendirian sebenarnya cuma satu, repot kalo mau foto diri sendiri, kudu nyari orang lewat yang berbaik hati mau fotoin kita.
cediiih.
Tapi alhamdulillah, perjalanan berjalan lancar sampai di Purwokerto, walau sempat ban kempes, bikin orang kecelakaan ringan, basah kuyup dihantam hujan sepanjang jalan, terpleset karena ngerem dadakan, hingga mata merah ga karuan akhirnya sampai juga di Purwokerto. Jam 23.45 saya masuk ke areal Dukuhwaluh, desa saya tercinta. Makan mie rebus
plus telur di warung mie sunda sambil nglurusin kaki setelah basah kuyup menerjang hujan dari Gombong sampai Banyumas rasanya sungguh nikmat. Setelahnya langsung cabut ke
home sweet home. Alhamdulillah, jiwa raga masih utuh, mio pun masih gagah...11 jam nonstop di atasnya berasa mau rontok tulang-tulang di punggung. Tapi
Fun..^^v. Walo sempat khawatir motor knapa-napa karena tipe motornya
matic. Alhamdulillah, semua lancar.
Nah, buat temen-temen yang mau
touring dengan motor, saya bagikan sedikit tips biar perjalanan bisa nyaman :
- Cek kondisi motor sebelum jalan. Untuk perjalanan yang memakan jarak jauh, usahakan ganti oli terlebih dahulu, lebih bagus lagi di service dulu biar larinya maknyos. Pastikan rem, lampu depan belakang dan riting (entah tulisannya gimana yang bener) dapat bekerja dengan baik.
- Lengkapi diri anda dengan pelindung badan sesuai yang dianjurkan. Helm, sarung tangan, jaket, masker de el el.
- Stel tingkat konsentrasi maksimal pada diri anda selama berkendara. Pastikan anda tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas yang berakibat anda berurusan dengan om polisi. Apalagi sampai kena denda...sesak rasanya kalo sampai kejadian..hehee.
- Bawa bekal uang, minuman dan makanan yang cukup. Lebih baik makan bekal sendiri daripada harus beli makanan dijalan.Tapi kalo mau nyobain kuliner khas daerah yang dilewati, monggoo..yang penting hati-hati dan jangan berlebihan. Berlebihan-->kekenyangan-->ngantuk. Berkendara sambil ngantuk bahaya teman..:)
- Ajak teman untuk menghabiskan waktu selama di jalan. Karena pergi jauh naik motor sendiri itu bagai taman tak berbunga dan sayur tanpa garam...hambar, bosan, sedih. Kalo yang ikut banyak kan asik, bisa berbagi cerita dan rame pastinya. Dan yang terpenting bisa kita mintai tolong buat fotoin kita..hohoo.
- Awali setiap tarikan gas motor anda dengan menyebut namaNya. Karena jiwa raga kita ini seutuhnya ada di genggaman Allah SWT. Dia lah yang membuat kita selamat selama diperjalanan.
Sampai sekian dulu cerita dari saya
about touring kali ini.
Next time kita sambung lagi dengan kisah perjalanan yang lebih super. Semoga perjalanan berikutnya sudah ada teman yang mau menemani...lekaslah sah ya dee...^_^
Wassalamu'alaikum...
Eka Nurdiyanto