Rabu, 07 November 2012

[31] Kembali ke Ikhlas (lagi)


Sepertinya tak akan ada kata henti untuk terus meyakinkan hati ini agar senantiasa tetap ikhlas dalam menjalankan segala amal kebaikan. Karena betapapun banyak usaha, tenaga maupun pikiran selama tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Selalu hadir dalam kajian dan taklim tapi kalau hanya ingin disebut sebagai orang sholeh maka itu tidak memiliki nilai apapun. Menyumbangkan seluruh harta jika hanya ingin mendapat gelar dermawan maka itupun tak akan ada nilainya. Membaca Al Qur’an dengan suara indah dan tartil tapi hanya sekedar ingin memamerkan suaranya yang indah dan ilmu tajwid yang dimilikinya dihadapan orang-orang namun bukan Allah yang dituju, maka itu hanya akan menjadi sesuatu yang tidak bernilai di hadapan Allah.

Sumber gambar : Google

Ikhlas terletak di dalam niat hati. Rasulullah SAW telah memberikan rambu-rambu kepada kita agar senantiasa memperhatikan dan menghadirkan niat pada setiap hal yang akan kita lakukan. Amal yang kita lakukan dinilai dari niat yang ada di dalam hati kita, karena itulah niat disebut pengikat amal.  Niat merupakan kunci diterimanya amal kebaikan yang kita lakukan, orang yang tidak pernah memperhatikan niat dalam hatinya berarti ia telah bersiap untuk membuang waktu, tenaga, pikiran maupun hartanya dengan percuma, tanpa arti.

Lalu, apa sebenarnya ikhlas itu? Imam Ali mengatakan bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amal yang dilakukan diterima oleh Allah. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah. Ia tidak mengharapkan apapun dari siapapun karena kenikmatan bagi orang yang ikhlas bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Keikhlasan menjadi sesuatu yang amat berharga nilainya, ia adalah obat bagi jiwa yang merindukan ketentraman dan hati yang merindukan ketenangan. Jiwa seorang yang ikhlas adalah jiwa yang tentram, hati orang yang ikhlas adalah hati yang tenang, hidupnya menjadi indah, mudah dan penuh makna. Ia tidak terjebak pada harapan-harapan akan imbalan, pujian maupun penghargaan dari orang, sehingga yang ia rasakan adalah ketenangan dan kepuasan dalam hidup. Inilah buah dari keikhlasan yang bisa didapat oleh orang yang mampu melakukannya. Mampu menjaga niat hati agar selalu ikhlas karena Allah.

Semoga kita senantiasa menjadi seorang hamba yang memperhatikan niat hati kita. Menjadikan niat kita penuh keikhlasan karena Allah, baik itu diawal, tengah maupun akhir semua amal kita. Allah lah pemilik hati kita, Allah Maha Tahu segala isi dalam hati kita. Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang senantiasa ikhlas. Yang mampu memberikan kekuatan sehingga tidak kalah oleh harapan akan pujian dan penghargaan semata. Allaahu Akbar!

read more

Rabu, 10 Oktober 2012

[30] "Sebuah Komitmen": Harapanku untuk PLN


 "Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik", sebuah kalimat singkat yang selama ini saya tahu sebagai moto dari PLN. Singkat dan padat namun penuh makna, seperti itulah yang saya tangkap dari moto ini. Memang tidak bisa dipungkiri, saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Sektor ekonomi, pemerintahan, hiburan, komunikasi dan lainnya sekarang sangat mengandalkan listrik sebagai sumber energi dalam kegiatannya. Tidak bisa dibayangkan jika sehari saja listrik ini padam, berapa banyak kerugian yang akan timbul. Jika hal ini terjadi, maka masyarakat akan kembali mengeluhkan dan melimpahkan kekesalan mereka kepada kinerja dari PLN. Yups, PLN sebagai perusahaan listrik negara merupakan satu-satunya penguasa dan pengelola tunggal listrik di negeri ini. Sehingga bisa dipastikan jika ada yang tidak beres terkait listrik maka yang akan menjadi sasaran kekesalan masyarakat adalah PLN.

Sumber: plnbersih.com
Terlepas dari sering atau tidaknya gangguan yang terjadi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sebagai perusahaan yang mengelola hajat hidup orang banyak sudah menjadi suatu keharusan bagi PLN untuk senantiasa melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem yang dimilikinya. Perubahan ke arah yang lebih baik dari dalam tubuh PLN sendiri merupakan suatu langkah nyata yang harus dilakukan sebagai upaya untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Adanya komitmen manajemen PLN yang telah menegaskan akan menjalankan praktek penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, sekaligus  menegakkan Good Corporate Governance (GCG) dan anti korupsi dalam penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat menurut saya adalah suatu langkah tepat dalam menciptakan sistem yang mumpuni dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sebuah sistem dalam diri PLN yang mampu menangkal praktek-praktek korupsi bagi saya terdengar seperti hembusan angin segar yang memberikan harapan pelayanan PLN ke depan akan semakin baik. Namun demikian, sebaik apapun sistem yang akan dibangun nantinya, jika para pegawai PLN sendiri tidak bisa membuat komitmen untuk menjalankan sistem tersebut dengan sungguh-sungguh maka hasilnya juga akan nihil. Komitmen para pegawai, menurut saya inilah yang menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan sistem baru yang akan dibuat oleh PLN ini. Komitmen pada sistem yang dibuat menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh semua pegawai PLN yang tersebar di saentero nusantara.

Meminjam tulisan Pak Buhari Muslim (Kasi Neraca Konsumsi BPS Papua Barat) dalam salah satu tulisannya tentang pentingnya sikap komitmen terhadap sistem, dia menceritakan tentang kisah Presiden RI pertama, Soekarno, ketika memberikan orasi ilmiah di Universitas Gajah Mada. Soekarno mengisahan tentang percakapan antara seorang guru bernama Kon Fu Tse dengan muridnya. "Wahai guru, hal apa saja yang menjadikan suatu bangsa berjaya?". Guru menjawab, "Ada tiga syarat, tentara yang kuat, keterpenuhan kebutuhan dasar, dan komitmen yang dipegang teguh". Muridnya kembali bertanya, "Bagaimana jika suatu keadaan diantara ketiga syarat itu ada yang harus dihilangkan, mana yang mesti dihilangkan terlebih dahulu?". Guru menjawab, "Tentara yang kuat, tetapi selama kebutuhan dasar masih terpenuhi dan tetap memegang teguh komitmen, maka negara itu bisa berjaya". Masih belum puas dengan jawaban yang diberikan, murid itupun kembali mengajukan pertanyaan, "Bagaimana jika diantara dua hal itu harus ada yang dihilangkan, mana yang harus dipertahankan?". Kon Fu Tse menjawab, "Komitmen. Rakyat boleh tidak cukup makan, pakaian dan rumah, namun jika komitmen mereka terhadap pandangan hidup tidak pernah luntur, bangsa itu tetap berjaya".

Jika sistem baru yang telah dirancang oleh para direksi PLN ini telah terbentuk, maka adanya komitmen semua pegawai PLN pada sistem tersebut adalah harapan terbesar saya untuk PLN ke depan. Saya berharap PLN mampu berbenah diri khususnya dalam memberantas kasus korupsi yang ada di tubuh PLN, karena semua berawal dari dalam PLN itu sendiri. Jika semua pegawai telah mampu melaksanakan apa yang menjadi tugasnya dengan jujur tanpa ada korupsi serta memegang teguh komitmen pada sistem yang ada, maka saya yakin, Insya Allah PLN akan mampu memberikan pelayanan dalam hal kelistrikan kepada masyarakat dengan maksimal. Sehingga harapan-harapan saya lainnya untuk PLN seperti tidak adanya pemadaman secara bergilir dan mendadak, pelayanan yang baik untuk masyarakat serta jaringan listrik PLN yang mampu menerangi sampai ke wilayah pelosok di seluruh Indonesia segera menjadi kenyataan.

Semoga di hari jadinya ke 67 pada 27 Oktober 2012 nanti dapat menjadi momentum untuk mampu mewujudkan PLN yang bersih, PLN yang bebas korupsi yang terus diikuti dengan semakin membaiknya pelayanan kepada masyarakat pengguna listrik di Indonesia. Teruslah "Bekerja, bekerja, bekerja"...bekerja dengan jujur, bekerja dengan profesional dan bekerja dengan komitmen. Terus salurkan listrik hingga ke seluruh pelosok negeri ini.

Sumber: nurdiyanto_edited

"Harapanku untuk PLN"
Eka Nurdiyanto       
read more

Rabu, 29 Agustus 2012

[29] Fonts


Semangat Pagii...:)

Setelah beberapa waktu lalu saya posting tentang DeskTop Author, ternyata baru tau kalo file contoh ebook yang diposting itu hasilnya akan berbeda kalo dibuka di komputer lain. Hadeeh, baru sadar kalo jenis font yang dipakai ternyata juga harus ada di komputer lain yang digunain buat buka file .exe hasil ebook yang dibuat. Jika font yang dipakai belum ada di komputer yang mau dipake buat buka hasil download-an ebook  tersebut maka hasilnya menjadi tidak maksimal karena jenis font yang muncul akan berubah tidak seperti awalnya ketika dibuat. So, solusinya kita kudu sertakan file font yang dipake bareng dengan file ebook yang dibuat kemudian kita install font tersebut di komputer yang mau digunain buat buka file ebooknya.

Cara install font-nya gampang kok, tinggal copy file font-nya kemudian paste-kan ke Lokal Disk (C:)\Windows\Fonts. Nah, postingan kali ini saya lampirkan file font yang bisa temen-temen download, termasuk jenis font yang dipakai di ebook yang dibuat sama istri saya tersebut. So, kalo font-nya udah terinstal, hasil ebook yang dibuka nanti akan nampak lebih cuakep lagi..^^. Karena menurut saya salah satu unsur yang menambah keindahan dalam membuat desaign adalah font. Maka memilih jenis font yang tepat sesuai dengan tema desaign yang akan dibuat menjadi point penting yang perlu diperhatikan.

Silahkan temen-temen download file font-nya di menu Download\Software\Fonts pada blog ini. Semoga bermanfaat...^^
read more

Sabtu, 11 Agustus 2012

[28] DeskTop Author, eBook Maker


Suatu hari di bulan Desember 2011, sebuah sms masuk ke hp bututku. Seorang wanita, ya seorang wanita yang mengirim sms itu, dia yang saat itu sedikit banyak sudah ku kenal. Entah seperti apa awal kenalnya dulu, yang jelas apa yang dia minta sangat sulit untukku menolak. Termasuk isi sms yang dia kirim waktu itu. “Tolong carikan program yang bisa buat eBook”, kurang lebih intinya seperti itu. Tanpa pikir panjang, akupun langsung mencari apa yang dia mau. Ikhlas, ya hatiku merasa ikhlas memenuhi permintaannya walau saat itu tangan ini masih mengerjakan tugas lain. Sebuah tantangan, merasa ingin bisa, ini adalah alasan yang selalu kutekankan dalam hati ketika dia meminta tolong, entah ini sebagai pembenaran atau bukan, yang jelas aku tidak mau ada suatu rasa yang belum saatnya muncul ke permukaan kemudian dia muncul.

Singkat cerita, akupun mencari-cari program yang bisa untuk membuat eBook itu. Ternyata bukan pekerjaan yang mudah, setelah beberapa kali searching kesana kemari di gudang dokumennya mbah Google, ternyata masih belum juga nemu software yang dimaksud. Hingga akhirnya nemu juga software yang banyak direkomendasikan di blog-blog yang membahas tentang eBook. DeskTop Author...yups, sebuah software yang bisa membuat eBook dengan tampilan yang cukup menarik dan mudah digunakan. Hasil eBook yang dibuat dengan software ini juga dapat dinikmati dalam format .exe sehingga dapat dengan mudah dibuka di setiap komputer tanpa harus menggunakan software yang lain, tinggal klik 2 kali.

Nah, kesempatan kali ini mari kita bahas sedikit tentang DeskTop Author, (hehee... maaf kebanyakan intro yang geje di atas... semoga temen-temen masih mau baca lanjutannya... ^__^v). DeskTop Author sendiri merupakan software yang mampu membuat eBook, eCatalog, photo albums, eBrochures atau publikasi elektronik lainnya dengan langkah yang mudah dan cepat. Kalau tidak salah versi terbaru yang ada saat ini adalah versi 7. Waktu searching-searching sempat nemu yang versi 7.1.1, sayang masih trial jadi  dibatasi maksimal hanya untuk 2 halaman eBook. Kalau temen-temen mau coba versi trialnya bisa langsung ke alamat web resminya DeskTop Author di sini. Atau bisa download langsung di menu Download pada blog ini, silahkan klik menu Download kemudian klik Software kemudian pilih DeskTop Author 7.1.1.  

Versi-versi yang dibawahnya kebanyakan sudah full version, artinya sudah bisa digunakan tanpa dibatasi seperti pada versi yang trial. Saya sarankan gunakan yang versi 5.6.1. karena yang versi ini lebih enak dipakai dibandingkan dengan versi 6.0.13 yang sudah sama-sama full version. Versi 6.0.13 yang saya download masih belum mampu menyimpan ke format .exe karena key yang digunakan terdeteksi fake/palsu. Nah, bagi yang mau mencoba membuat eBook, bisa gunakan yang versi 5.6.1. Bisa di download di menu Download pada blog ini kemudian klik Software kemudian pilih DeskTop Author 5.6.1.

Setelah file DeksTop Author 5.6.1 di download, silahkan extract file nya. Setelah itu klik 2 kali pada file "setup". Jika sudah terinstall jalankan file patch nya, ada di folder "Patch". Klik 2 kali file "desktopauthor.professional.v5.6.1-patch" kemudian klik "Patch", jika sudah sukses klik exit. DeskTop Author sudah siap untuk dipakai.

Menurut saya penggunaan software ini cukup mudah. Terdapat fitur-fitur yang memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk mengatur warna background, font, ukuran kertas, warna kertas, de el el. Secara lebih detail, cara pemakaian software ini bisa dibaca di menu help nya..hehee...maaf ga bisa bahas banyak tentang cara pakainya. Tapi insya Allah cara pakainya mudah kok, tersedia juga berbagai template yang sudah disediakan, sehingga kalo ga mau repot-repot kita tinggal pakai saja template yang sudah ada itu dan tinggal masukin foto atau tulisan yang mau dibuat eBook nya.


Sebagai gambaran, pada postingan kali ini saya lampirkan contoh eBook yang sudah jadi karya istriku. Alhamdulillah, Allah menjadikan wanita yang meminta mencarikan program ini menjadi istriku..^_^. Maha Besar Allah. Gambar di bawah ini adalah salah satu screenshoot dari eBook berjudul "Kreasi Me and Mine" yang kami buat.


Jika teman-teman ingin melihat contoh eBook yang sudah jadi ini silahkan download di menu Download kemudian pilih Software, terakhir klik eBook Kreasi Me and Mine. Oiya, karena format file yang digunakan untuk menyimpan hasil eBook yang sudah kita buat adalah dalam bentuk .exe maka ada beberapa antivirus yang akan menganggap file tersebut sebagai virus sehingga akan dikarantina atau diremove oleh antivirus tersebut. So, biar lebih aman dan ga dongkol karena hasil kerja kita hilang begitu saja disarankan segera di zip saja file eBook yang sudah kita buat tadi.

Cukup sampai disini dulu postingan kali ini. Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat untuk teman-teman pembaca semua.

Wassalamu'alaikum...


Purwokerto, 11 Agustus 2012

Eka Nurdiyanto dan Istri tercinta ^^
read more

Senin, 23 Juli 2012

[27] Struktur Ketenagakerjaan Indonesia (part 1)


Setelah membahas tentang pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi Indonesia pada tulisan sebelumnya, maka pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan tentang salah satu dimensi pokok lainnya dalam proses pembangunan ekonomi Indonesia, yaitu ketenagakerjaan. Masalah ketenagakerjaan menjadi salah satu indikator pembangunan ekonomi yang juga sering disoroti oleh para peneliti dan pengambil kebijakan. Tak bisa dipungkiri memang, sampai dengan saat ini masalah ketenagakerjaan merupakan salah satu masalah pembangunan yang kompleks dan besar. Kompleks karena masalahnya mempengaruhi sekaligus dipengaruhi banyak faktor yang saling berinteraksi dengan pola yang tidak selalu mudah untuk dimengerti. Besar karena menyangkut jutaan jiwa. Sehingga masalah ketenagakerjaan menjadi salah satu poin penting yang menarik untuk dibahas dan diteliti. 

Konsep dan Definisi Tentang Ketenagakerjaan 
Sebelum kita bahas lebih dalam tentang ketenagakerjaan di Indonesia, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang konsep dan definisi dalam masalah ketenagakerjaan. Dalam tulisan saya kali ini, saya akan tuliskan beberapa konsep dan definisi tentang ketenagakerjaan yang digunakan oleh BPS, antara lain sebagai berikut:
  1. Penduduk, adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
  2. Penduduk usia kerja, adalah mereka yang berdasarkan golongan umurnya sudah bisa diharapkan untuk mampu bekerja. Indonesia menggunakan batas bawah usia kerja (economically active population) 15 tahun (meskipun dalam survei dikumpulkan informasi mulai dari usia 10 tahun) dan tanpa batas atas usia kerja. Jadi penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun dan lebih.
  3. Angkatan kerja, adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaan. Termasuk juga ke dalam angkatan kerja adalah mereka yang sedang mempersiapkan suatu usaha, sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja atau mereka yang tidak mencari pekerjaan dengan alasan tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. Konsep angkatan kerja merujuk pada kegiatan utama yang dilakukan oleh penduduk usia kerja selama periode tertentu. Golongan angkatan kerja ini disebut juga penduduk yang aktif secara ekonomi (economically active population).
  4. Penduduk bukan angkatan kerja, adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang tidak termasuk angkatan kerja. Golongan ini secara ekonomi memang tidak aktif dan disebut noneconomically active population. Kegiatan mereka mencakup sekolah, mengurus rumah tangga atau melakukan kegiatan lainnya.
  5. Bekerja, adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan paling sedikit 1 (satu) jam secara tidak terputus selama seminggu yang lalu. Kegiatan bekerja ini mencakup, baik yang sedang bekerja maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu sementara tidak bekerja, misalnya karena cuti, sakit dan sejenisnya.
  6. Pengangguran terbuka, adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan, bersedia untuk bekerja, dan sedang mencari pekerjaan. Definisi ini digunakan pada pelaksanaan Sakernas 1986 sampai dengan 2000, sedangkan sejak tahun 2001 definisi penganggur mengalami penyesuaian/perluasan menjadi mereka yang sedang mencari pekerjaan, atau mereka yang mempersiapkan usaha, atau mereka yang  tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (sebelumnya dikategorikan sebagai bukan angkatan kerja), dan mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja (sebelumnya dikategorikan sebagai bekerja), dan pada waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless).
  7. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah ukuran proporsi penduduk usia kerja yang terlibat aktif di pasar tenaga kerja, baik dengan bekerja atau mencari pekerjaan, yang memberikan indikasi ukuran relatif dari pasokan tenaga kerja yang tersedia untuk terlibat dalam produksi barang dan jasa. TPAK merupakan perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah seluruh penduduk usia kerja. TPAK bisanya diperkirakan masing-masing untuk jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dan golongan umur. TPAK menunjukkan besaran relatif dari pasokan tenaga kerja (labor supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
  8. Penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan utama. Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan. 
Secara lebih detil, penjelasan terkait ketenagakerjaan di Indonesia dapat dijelaskan dalam gambar di bawah ini: 

Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia
Masalah ketenagakerjaan yang masih dihadapi Indonesia antara lain dari sisi demografis yaitu tambahan kesempatan kerja yang tidak sebesar tambahan jumlah penduduk dan angkatan kerja. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya tingkat pengangguran dari tahun 1980-2010, walaupun pada tahun 2010 tingkat pengangguran terlihat menurun namun jumlah pengangguran masih cukup banyak. Angka pengangguran yang semakin bertambah ini menunjukkan bahwa pertumbuhan angkatan kerja jauh lebih besar daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Akibatnya banyak angkatan kerja yang akhirnya tidak mampu terserap oleh kesempatan kerja yang ada dan akhirnya menjadi pengangguran. Dalam masalah ketenagakerjaan, studi terdahulu menunjukkan bahwa semakin tinggi angka pengangguran, maka probabilitas meningkatnya kemiskinan, kriminalitas dan fenomena sosial-ekonomi-politik lainnya akan semakin tinggi. Sehingga pengambilan kebijakan dalam masalah ketenagakerjaan perlu dilakukan dengan tepat.

Selain dari sisi demografi, beberapa hal lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan antara lain adalah adanya perilaku proteksionis dari negara-negara maju dalam menerima ekspor komoditi negara berkembang. Selain itu, persaingan yang semakin liberal diantara negara berkembang sendiri juga menjadi salah satu kendala dalam memasarkan komoditas dalam negeri yang dihasilkan. Penurunan pangsa pasar dari barang yang dihasilkan bisa terjadi jika produsen-produsen di dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produsen dari luar negeri. Akibatnya akan menurunkan permintaan output pada suatu sektor yang pada akhirnya akan menurunkan permintaan tenaga kerja di sektor tersebut sehingga tingkat kesempatan kerja akan ikut turun.

Kondisi perekonomian, baik di dalam negeri maupun luar negeri juga ikut berpengaruh dalam masalah ketenagakerjaan. Peristiwa krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 misalnya, peristiwa ini membawa dampak tidak langsung bagi perekonomian Indonesia, yaitu adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan pada tahun 2008-2009 dan penurunan permintaan impor yang terjadi akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Kondisi ini mendorong penurunan harga komoditas global sehingga menekan perekonomian negara-negara berkembang terutama yang berbasis ekspor komoditas. Seperti yang dijelaskan di atas, jika terjadi penurunan pada proses produksi yang disebabkan baik karena faktor penurunan permintaan ataupun lainnya maka akan berpengaruh juga pada jumlah faktor produksi yang digunakan, termasuk tenaga kerja.

Pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesempatan kerja menjadi salah satu kunci penting dalam penanggulangan masalah pengangguran. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah erat kaitannya dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Semakin besar pendapatan yang diterima suatu daerah secara otomatis akan membuat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut semakin berkembang. Dengan begitu, peluang terbukanya kesempatan kerja di daerah tersebut akan semakin besar. Namun saat ini terlihat bahwa terjadinya pertumbuhan ekonomi yang tinggi ternyata tanpa disertai kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar. Hal ini terlihat dari angka elastisitas kesempatan kerja yang menyatakan hubungan antara persentase laju pertumbuhan kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi  dari tahun 2000-2004 yang nilainya di bawah 1. Hal ini berarti laju pertumbuhan ekonomi lebih cepat daripada laju pertumbuhan kesempatan kerja, padahal yang diharapkan adalah semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka akan semakin besar kesempatan kerja yang tercipta. *** bersambung...^__^

Maksud hati ingin menulis lebih banyak lagi, namun sepertinya kesempatan masih belum sampai di sana. Tulisan kali ini saya akhirkan sebatas ini dulu, insya Allah saya sambung pada kesempatan yang lain. Semoga yang sedikit ini dapat berguna.

Next, insya Allah akan saya tulis tentang analisis deskriptif kondisi ketenagakerjaan di Indonesia termasuk kaitan antara struktur ketenagakerjaan dengan struktur ekonomi serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

Wallahu a'lam bishowab,
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Eka Nurdiyanto



Sumber Referensi:
  1. Skripsi Eka Nurdiyanto, "Struktur Ekonomi dan Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral di Indonesia Tahun 2011-2012".
  2. Web "Bersama Dakwah" (http://www.bersamadakwah.com/2012/03/pengangguran-tembus-14-juta-ribuan.html)
  3. Web resmi Badan Pusat Statistik (http://www.bps.go.id/).

 
read more

Jumat, 13 Juli 2012

[26] Tarhib Ramadhan...^__^


Baru sadar ternyata hari ini sudah sampai di hari ke 23 dalam bulan sya'ban 1433 H (cape deeh, kemana aja slama ini?? -,-). Kalo dihitung mundur, berarti hanya tinggal menghitung jari kita akan sampai di bulan Ramadhan Mubarak. Subhanallah...cepat betul rasanya waktu itu berlalu, semoga kita tergolong ke dalam golongan orang-orang yang memperhatikan waktu...aamiin. Nah, mumpung masih ada di bulan sya'ban berarti masih ada waktu buat kita untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam menyambut Ramadhan tahun ini. Jangan sampai Ramadhan tahun ini berlalu begitu saja tanpa ada peningkatan amal kebaikan dari Ramadhan sebelumnya. Fightiing!  \(^.^)/
 

Tidak sedikit kaum muslimin yang menyambut dan menyongsong datangnya bulan Ramadhan dari tahun ke tahun hanya dengan bermodalkan semangat dan tradisi saja. Maka hasilnya, syiar dan ibadah yang dilakukan hanya sebatas "kemarakan" yang bisa bertahan hanya pada hari-hari awal di bulan Ramadhan. Minimnya persiapan dan ketidakmatangan (bahkan ketiadaan) program yang berorientasi pada amaliyah (praktek) menjadi salah satu penyebab fenomena di atas. Sering kita jumpai pada hari pertama Ramadhan sangat banyak kaum muslimin yang berbondong-bondong datang ke masjid untuk melaksanakan sholat tarawih, bahkan sampai banyak yang rela sholat di pelataran masjid karena tidak kebagian tempat di dalam masjid. Namun, selang satu minggu setelahnya justru shaf sholat tarawih semakin maju ke depan karena perlahan tapi pasti kaum muslimin mulai berguguran tidak lagi ikut sholat tarawih di masjid. Bagaimana dengan minggu-minggu setelahnya? Hemm...sudah bisa ditebak, shaf-nya tambah semakin maju ke depan.

So, apa yang sebaiknya kita lakukan untuk menyambut Ramadhan Mubarak yang akan segera datang? Sikap dan persiapan seperti apa yang sebaiknya kita lakukan agar kita tetap semangat dan istiqomah beribadah selama Ramadhan? Ada beberapa sikap sekaligus kiat para salafus shaleh ketika menyambut datangnya bulan Ramadhan. Diantara sikap dan kiat tersebut antara lain:

  • Senang dan Gembira; senang dan gembira adalah sikap seorang muslim menyambut segala bentuk kebaikan termasuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan bonus buat kita, bulan penuh keberkahan dan kebaikan. Pahala dilipatgandakan, dosa diampuni dan do'a dikabulkan. Rasulullah SAW bersabda, "Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa), dan dia kabulkan do`a, pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah SWT ”. (Riwayat Ath-Thabrani). So, menjadi aneh kalo akan datang kesempatan emas seperti ini tapi kita tidak senang dan gembira menyambutnya.   

  • Berdo'a; berdo'a agar Allah SWT mempertemukan kita dengan Ramadhan kali ini dalam keadaan sehat wal afiat, sehingga nantinya kita dapat mengisi hari demi hari selama Ramadhan dengan amaliyah yang bermanfaat dunia-akhirat, tidak terputus ataupun melemah di tengah Ramadhan. Pada saat seperti sekarang maka kita perbanyak memanjatkan do'a agar bisa dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan tahun ini. Kesempatan mengumpulkan amal kebaikan masih dibuka bagi kita yang masih diberikan pinjaman nyawa oleh Allah SWT, tidak sedikit teman ataupun keluarga disamping kita yang telah dipanggil oleh Allah SWT padahal Ramadhan tahun lalu masih bersama kita. Semoga Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun ini. "Ya Allah, pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan".    

  • Menambah Ilmu tentang "Ramadhaniyat" (Hal-hal yang berkaitan dengan amaliyah Ramadhan);  Membaca kembali buku-buku terkait dengan aktifitas dan ibadah Ramadhan ataupun mengikuti kajian-kajian yang membahas tentang Ramadhan merupakan salah satu langkah persiapan yang sebaiknya dilakukan dalam menyambut datangnya bulan Ramadahan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu ikhtiar kita agar dapat meraih hasil yang optimal dan maksimal selama Ramadhan. Diantara hal-hal yang perlu dibaca dan dipelajari sebagai persiapan menyambut Ramadhan antara lain sebagai berikut: (1) Fiqhus Shiyam (pengetahuan tentang ibadah puasa); (2) Fiqush Shalat (pengetahuan tentang sholat); (3) Fiquz Zakat (pengetahuan tentang zakat); (4) Fiqul Qur'an (pengetahuan tentang Al Qur'an); (5) Fiqul I'tikaf (pengetahuan tentang I'tikaf). 

  • Perencanaan dan Persiapan; Segala sesuatu jika disiapkan dan direncanakan dengan baik maka dengan seijin Allah pasti hasilnya akan baik pula, termasuk dalam beramal di bulan Ramadhan ini. Perencanaan program amaliyah yaumiyah dan target pencapaiannya selama Ramadhan perlu dibuat dengan serapi mungkin, mudah diingat dan tidak terlalu memberatkan. Yang terpenting dari semua itu adalah sikap istiqomah untuk mau menjalankan program yang telah dibuat. Sebagai contoh diantara perencanaan yang perlu disiapkan dan target pencapaiannya antara lain: berapa kali akan mengkhatamkan Qur'an selama Ramadhan, berapa banyak buku yang akan dibaca selama Ramadhan, di masjid mana akan melakukan i'tikaf, penentuan target minimal amaliyah yaumiyah seperti berapa kali sholat jamaah di masjid, berapa kali sholat sunah duha, qiyamul lail, sholat rowatib, mengikuti kajian, de el el. Insya Allah jika kita sudah menyiapkan program amaliyah dengan rapi maka ketika menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadhan nanti akan lebih terarah dan tertata kegiatannya, tidak banyak membuang waktu dengan percuma. Termasuk yang perlu disiapkan selama Ramadhan adalah dari sisi finansial. Persiapan keuangan yang baik menjelang Ramadhan sangat diperlukan agar kita bisa lebih konsen beribadah. Sehingga fokus kita selama Ramadhan lebih ke arah ibadah, tidak disibukan untuk mencari uang. Menyisihkan pendapatan kita yang sebelas bulan untuk tabungan khusus yang digunakan selama Ramadhan menjadi salah satu solusi dalam mempersiapkan diri dari sisi finansial.

Ramadhan adalah bulan yang suci, yang penuh keberkahan dan kebaikan di dalamnya, sehingga sangat sayang jika kesempatan yang datang sekali selama 12 bulan ini berlalu begitu saja. Jika pada bulan selainnya, tilawah kita hanya bisa sekali khatam dalam sebulan, maka dibulan yang pahalanya berlipat-lipat ganda ini seharusnya tilawah kita lebih dari itu, termasuk amal ibadah yang lainnya seharusnya lebih dan lebih lagi dari yang dilakukan pada bulan selain Ramadhan. Tidak kemudian terlena untuk bermalas-malasan dengan alasan lemas karena puasa seharian yang akhirnya malah lebih memilih untuk memperbanyak tidur siang.

Semoga Allah masih memberi kita kesempatan menikmati indahnya Ramadhan di tahun ini. Mari kita siapkan diri sebaik-baiknya, melakukan amal ibadah semaksimal mungkin kita bisa dan selalu mengharap keridhoan dari Nya. Ramadhan kali ini sudah berbeda...^_^, semoga semangat beribadah semakin menanjak naik karena sudah ditemani istri tercinta sekarang. Sudah ada teman makan sahur dan buka, asiik...tidak lagi nyari makan sahur dan buka di warung karna sudah ada yang masakin...semoga berkah...aamiin...^___^

"Jika Allah masih berkenan memberi umur kepada kita untuk bertemu dengan Bulan Ramadhan tahun ini, kira-kira apa saja yang akan kita lakukan selama Ramadhan ini?"  Semoga tulisan ini sedikit membantu teman-teman semua khususnya saya pribadi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tidak kemudian diam begitu saja seakan menganggap Ramadhan hanya sebatas rutinitas tahunan yang hanya dilewati begitu saja, datar tanpa ada pencapaian yang hendak diraih, diawal semangat tapi ditengah dan diakhir melemah. Semoga Allah SWT selalu memberikan kita taufik, hidayah dan keberkahan. amiin.

Marhaban ya Ramadhan...^__^

Wallahu a'lam.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Eka Nurdiyanto


Sumber Referensi:
  1. Buku "Tarhib dan Amaliah Ramadhan", karya M. Ridwan Yahya. Jakarta. Oktober 2005.
  2. Web Kementrian Agama RI (http://kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=keutamaanbulan ramadhan).
read more

Kamis, 21 Juni 2012

[25] 3rd Touring_with Mio



Traveling, backpacker, touring, rekreasi, rihlah atau apapun kata yang seirama dengan itu sungguh terdengar sangat mengasyikan di telinga. Yups, melupakan sejenak semua rutinitas kesibukan di kantor dan memanjakan tubuh ini dengan keindahan yang disuguhkan oleh alam...hemm, siapa coba yang bakal menolak ^^. Berkunjung ke tempat baru, menikmati suasana baru, bertemu dengan orang dan budaya baru, menikmati kuliner baru yang rasanya maknyos punya, sungguh sangat-sangat menyenangkan.
Maha Besar Allah yang telah menciptakan alam ini dengan semua keindahannya.

Kalau ditanya siapa yang ga bakal bosan jika selama 5 hari dalam seminggu harus berada di ruangan, duduk dari jam 8 pagi sampai 4 sore dengan pandangan mata ke layar komputer dan dokumen-dokumen kerja yang menumpuk di atas meja...bisa dipastikan, jawabannya tidak ada seorangpun yang akan mengatakan ga bosan (just my opinion..^^v). Terus terang saja saat ini saya mengalami hal itu, menjalankan rutinitas sebagai anak magang layaknya seorang pegawai sungguhan. Entah, mungkin masih belum menemukan feels sebagai pegawai sungguhan...hehee, memang kenyataannya belum diangkat jadi pegawai.

Tapi yang saya tahu, virus bosan ini memang bisa menyerang ke siapapun, apalagi kalo rutinitas yang dijalani tiap hari itu-itu aja. Tanpa tantangan, variasi maupun kreasi di dalamnya. So, banyak orang yang kemudian melampiaskan kebosanan itu dengan sesaat mencari hiburan keluar, entah itu traveling ke tempat yang jauh ataupun cuma sekedar jalan-jalan di taman sekitar rumah. Nah, berawal dari kebosanan yang telah lama menumpuk dalam hati sanubari ini serta berbekal tekad bulat maka saya pun mengambil keputusan untuk melakukan touring dari Purwokerto ke Magetan...hohoo, lebay deh.

Awal ceritanya sebenarnya ada 2 motif yang menjadi alasan saya melakukan touring ini, pertama karena pada bulan Mei ini ada teman saya walimahan. Di Magetan inilah rumah mempelai wanitanya tinggal, Mega Kun. Dia teman satu geng saya di Gandum. Kalo mempelai pria tinggal di Wonogiri, Irfan. Seperti adat jawa pada umumnya acara walimahan di gelar di rumah mempelai wanita, dalam kasus ini berarti di Magetan. Karena acaranya dilaksanakan tanggal 19 (sabtu) didukung pula dengan libur nasional tanggal 17 (kamis) dan cuti bersama tanggal 18 (jum'at) maka semakin menambah tekad saya untuk pergi main ke sana sekaligus menunaikan kewajiban memenuhi undangan pernikahan sesama muslim.

Motif kedua, pekan ketiga di bulan Mei ini menjadi deadline pemesanan undangan walimah dalam kalender pribadi saya. hehee..Insya Allah sedang mempersiapkan diri menuju jenjang kehidupan setelah bujang..^_^. Setelah survey kesana kemari, di Jakarta hingga dunia maya, akhirnya nemu satu tempat yang nyantol dihati, perusahaan percetakannya mas Wiji. Nah, berhubung lokasi perusahaannya ada di Polokarto, Sukoharjo dan itu adalah kota indah yang dilewati ketika melintas di jalur Purwokerto-Magetan, so pergi kesana dengan motor menjadi pilihan yang paling tepat menurut saya, karena bisa bebas pergi kesana kemari kapan aja semau saya.

Dengan semangat membunuh rasa bosan tadi dan didorong dengan 2 motif ini maka saya pun berangkat dengan motor mio biru milik ibu. Dalam sejarah hidup saya ini adalah touring saya yang ke 3 dimana saya sendiri yang bawa itu motor (red: nyetir motor..-,-") soalnya udah sering juga sebelumnya, tapi cuma bonceng. Yang bisa masuk kategori touring menurut saya baru 2 kali, 1st touring ke Jogja bareng bapak-ibu ma adek, 2nd touring ke Dieng bareng Rizkiyo Gunawan ma Alfian May. Nah, yang ketiga ini bisa dibilang touring yang cukup tragis dan melankolis soalnya kali ini saya jalan tanpa teman, tanpa kawan ataupun lawan. Sedih sebenarnya kalo diingat-ingat, melewati kilometer demi kilometer seorang diri, apalagi lepas dari Magetan, hemm jalanan yang saya lewati serasa sangat jauh. Kalo dipikir pikir emang kenyataannya jauh si...-__-.

Hadeeh, malah kebanyakan cerita, okkelah mari kita bahas bagaimana perjalanan Purwokerto-Magetan dengan menggunakan motor. Perjalanan saya awali dari Purwokerto pukul 10.30an siang, sampai di Gombong istirahat sejenak makan es krim dan isi bensin. Perjalanan saya lanjutkan kembali sampai akhirnya terhenti karena ada seorang polisi sok keren yang tiba-tiba berdiri di depan motor saya sambil nunjukin telapak tangannya ke arah muka saya. Dengan suara lantang dia bilang "Mari Pak, ikut saya ke kantor". Dan inilah pengalaman pertama kali saya kena tilang, gara-gara tanda lalu lintas jalan searah yang saya langgar hilanglah uang 100 ribu dengan percuma. Dengan suasana hati yang kecewa dan penuh rasa dongkol saya lanjutkan perjalanan ke Jogja. Alhamdulillah sms nasehat dari adee mampu menyadarkan hati ini kalo semua harta yang kita punya hanyalah titipan.."ikhlaskan saja ya..". Hati pun kembali tenang dan perjalanan dilanjutkan dengan riang gembira. Rencananya singgah dulu di tempat mbah semalam di Jogja untuk kemudian paginya berangkat ke Solo.

Sampai di Jogja sekitar pukul 3 sore, istirahat sejenak di angkringan depan kecamatan Imogiri, makan nasi kucing, 2 gorengan dan segelas teh manis hangat...subhanallah, maknyos benar rasanya. Purwokerto-Jogja menghabiskan jarak sekitar 181 km. Rangkuman jarak perjalanan saya abadikan pada gambar dibawah.


Pagi harinya saya lanjutkan ke Sukoharjo, dari Imogiri ke Sukoharjo menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam. Niat awal mau hunting undangan, tapi malah lebih banyak acara jalan-jalannya...hehee, mumpung ada di Solo dan bawa motor, hajar aja. Kraton, pasar Klewer, Masjid Ageng, toko Beteng saya sambangi semuanya, termasuk hunting juga makanan khas sana, kalo ga salah namanya nasi timlo. Setelah puas jalan-jalan, baru deh ke tempat mas Wiji...hehee. Lihat desain, pas kan budget begitu deal bayar DP selesai, cepat ga pake ribet tinggal nunggu hasil desainnya jadi dan masuk proses cetak. Setelah semua urusan di Sukoharjo kelar baru deh lanjut ke Magetan.

Sayangnya ga berhasil lihat Irfan bilang "Saya terima nikah ...bla bla bla...", sedikit menyesal memang. Mau gimana lagi, tak disangka tak dinyana jarak dari Solo ke Magetan lumayan memakan waktu. Namun demikian acara walimahan nya berjalan lancar dan khidmat, semoga menjadi keluarga DASAMARA. Semoga acara saya nanti juga dilancarkan...amiin..^^.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya tiba juga saat buat foto bareng mempelai...aseek, semoga lekas ketularan. Dan waktu pamitan pun tiba, jam 13.00 dari rumah Mega Kun meluncur langsung menuju Purwokerto. Berbeda jauh rasanya, dari Solo-Magetan perjalanan dipenuhi rasa cinta, tapi dari Magetan-Purwokerto sedih rasanya, bahkan sampai-sampai mau nangis ketika mau meninggalkan Solo, hehee lebay. Perjalanan pun terus berlanjut. Karena sudah sedikit capek dan bosan, sampai di jalan deket Candi Prambanan saya parkirkan motor saya ke tempat penitipan sepeda motor. Saya bela-belain masuk ke Candi Prambanan. Waktu tutup loket masuk jam 17.15 dan saya datang jam 17.15 pula, untung masih mau dilayani. Merana nya pergi-pergi sendirian sebenarnya cuma satu, repot kalo mau foto diri sendiri, kudu nyari orang lewat yang berbaik hati mau fotoin kita. cediiih.

Tapi alhamdulillah, perjalanan berjalan lancar sampai di Purwokerto, walau sempat ban kempes, bikin orang kecelakaan ringan, basah kuyup dihantam hujan sepanjang jalan, terpleset karena ngerem dadakan, hingga mata merah ga karuan akhirnya sampai juga di Purwokerto. Jam 23.45 saya masuk ke areal Dukuhwaluh, desa saya tercinta. Makan mie rebus plus telur di warung mie sunda sambil nglurusin kaki setelah basah kuyup menerjang hujan dari Gombong sampai Banyumas rasanya sungguh nikmat. Setelahnya langsung cabut ke home sweet home. Alhamdulillah, jiwa raga masih utuh, mio pun masih gagah...11 jam nonstop di atasnya berasa mau rontok tulang-tulang di punggung. Tapi Fun..^^v. Walo sempat khawatir motor knapa-napa karena tipe motornya matic. Alhamdulillah, semua lancar.


Nah, buat temen-temen yang mau touring dengan motor, saya bagikan sedikit tips biar perjalanan bisa nyaman :
  1. Cek kondisi motor sebelum jalan. Untuk perjalanan yang memakan jarak jauh, usahakan ganti oli terlebih dahulu, lebih bagus lagi di service dulu biar larinya maknyos. Pastikan rem, lampu depan belakang dan riting (entah tulisannya gimana yang bener) dapat bekerja dengan baik.
  2. Lengkapi diri anda dengan pelindung badan sesuai yang dianjurkan. Helm, sarung tangan, jaket, masker de el el.
  3. Stel tingkat konsentrasi maksimal pada diri anda selama berkendara. Pastikan anda tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas yang berakibat anda berurusan dengan om polisi. Apalagi sampai kena denda...sesak rasanya kalo sampai kejadian..hehee.
  4. Bawa bekal uang, minuman dan makanan yang cukup. Lebih baik makan bekal sendiri daripada harus beli makanan dijalan.Tapi kalo mau nyobain kuliner khas daerah yang dilewati, monggoo..yang penting hati-hati dan jangan berlebihan. Berlebihan-->kekenyangan-->ngantuk. Berkendara sambil ngantuk bahaya teman..:)
  5. Ajak teman untuk menghabiskan waktu selama di jalan. Karena pergi jauh naik motor sendiri itu bagai taman tak berbunga dan sayur tanpa garam...hambar, bosan, sedih. Kalo yang ikut banyak kan asik, bisa berbagi cerita dan rame pastinya. Dan yang terpenting bisa kita mintai tolong buat fotoin kita..hohoo.
  6. Awali setiap tarikan gas motor anda dengan menyebut namaNya. Karena jiwa raga kita ini seutuhnya ada di genggaman Allah SWT. Dia lah yang membuat kita selamat selama diperjalanan.

Sampai sekian dulu cerita dari saya about touring kali ini. Next time kita sambung lagi dengan kisah perjalanan yang lebih super. Semoga perjalanan berikutnya sudah ada teman yang mau menemani...lekaslah sah ya dee...^_^

Wassalamu'alaikum...

Eka Nurdiyanto
read more

Kamis, 31 Mei 2012

[24] m.a.a.f.

Kata orang menjalani hidup itu membutuhkan seni tersendiri. Seni yang mampu membuat hati tidak mati, seni yang mampu merubah rasa duka menjadi serasa suka, merubah benci menjadi serasa cinta. Seni yang membuat hidup menjadi hidup, mampu membawa kesempitan hati menuju kelapangan dan keikhlasan, menjadikan hati tenang, serasa tanpa beban. Aku pun bertanya, dimana aku harus pergi untuk belajar tentang seni hidup ini? Sungguh saat ini aku sangat membutuhkannya.

Begini susahnya kah memahami seseorang itu? atau hanya aku nya saja yang cupu, tak mampu memahami secara lebih dalam, apalagi sampai ke taraf merasakan apa yang ia rasakan...hemm, sesulit inikah menjalani hidup? Mengerti dan memahami orang lain? entahlah...tadi sempat juga terdengar teriakan-teriakan aneh dari jurang yang gelap di dalam hati sana..."Ngapain kamu ngurusin dia? apa untungnya buatmu? jika dia saja tidak peduli, ngapain kamu susah payah mau peduli dengannya?"

Haaah, rasanya ingin pergi ke tengah laut dan berteriak sekeras-kerasnya disana.."apa yang harus kulakukaan??? huaaaaah". Sayang kenyataannya sampai saat ini aku masih duduk di kursi bisu di tengah kantor yang penuh orang tapi serasa kosong, hampa, hambar tanpa gairah. Haruskah ku berteriak di sini sekarang? hanya sekedar ingin melepaskan penat ini untuk sesaat, walau kenyataannya ku tahu masalah ini juga tak akan selesai hanya dengan sebuah teriakan.

m.a.a.f. 
sebuah kesimpulan dari rangkaian kata yang kuterima via sms dan email...sebuah puisi indah yang tersusun dengan susunan kata yang rapi pun terlampir didalamnya. Penuh makna dan arti, tapi intinya juga sama...
m.a.a.f.
kata ini kembali muncul, padahal bukan itu, bukan dia yang salah. Hanya hati ini yang masih bodoh, tak mampu mengerti, tak sanggup memahami...ditambah mulut yang belum pandai merangkai kata, malah hanya rangkaian kata yang dia anggap sebuah kemarahan yang muncul. Aku pun sadar, itu memang keras. Tapi beginilah aku, masih lemah, masih belum mampu menata hati sendiri, apalagi mau sok bisa mengatur hati orang lain. Sungguh bodoh.

*Dalam hayalku...seandainya dia mau menerima kehadiranku tadi, akan kupeluk erat dia. Akan kuyakinkan bahwa aku akan selalu berusaha ada disampingnya...bahwa dia tidak sendiri, ada aku untuknya. Walau hati ini juga punya rasa, yang kadang merasakan sakit, kecewa atau marah tapi aku rela menganaktirikannya. Yang aku mau dia bahagia, mampu membuat dia tersenyum indah. Karena aku sangat senang melihat dia tersenyum, sungguh bahagia ketika dia bahagia. Walau harus meredam semua ego, tapi aku rela. Semoga nantinya hati ini mampu lebih berkompromi. 

m.a.a.f. 
Kata ini yang seharusnya dia dengar dariku. Bukan dia yang mengucapkannya untukku. Aku sungguh-sungguh minta maaf untuknya. Semoga dia paham dan mengerti. Karena yang kutahu aku sungguh sayang dia..^^
read more

Selasa, 08 Mei 2012

[23] Mari Berinvestasi


Pagi ini entah ada angin apa saya tiba-tiba terpikir tentang masalah keuangan. Memang beberapa bulan ini saya dan beberapa teman seangkatan saya yang saat ini magang di BPS Pusat sedang diuji dari sisi finansial. Ketika kami berekspektasi akan diangkat menjadi PNS pada bulan 2, seperti pada angkatan-angkatan sebelumnya, namun nyatanya kami harus bersabar menunggu sampai bulan 8 atau 9 di tahun ini. Itu pun baru suatu rencana yang masih memiliki peluang sukses atau gagal. Imbasnya, kami harus ekstra hati-hati dalam menggunakan uang (baca: hemat) dan bekerja keras mencari 'recehan' dari luar kantor. Mengingat uang yang kami terima tidak sebesar yang diterima ketika sudah berstatus resmi menjadi pegawai, apalagi terbentur juga dari constrain transport yang tiap hari kerja mesti mengeluarkan biaya. Belum lagi dari sebagian kami ada yang sedang sibuk-sibuknya nyiapin walimahan...hemm, bakal nambah lagi kepikirannya. ^^v

Mungkin inilah yang terjadi ketika rencana tidak berujung kenyataan, sesuatu yang kita rencanakan memang tidak selamanya akan bisa terwujud. Sebaik dan serapi apapun rencana yang kita buat jauh lebih baik dan rapi rencana yang sudah disiapkan oleh-Nya untuk kita. Dia-lah yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu, inilah salah satu poin penting yang sebaiknya terus menjadi pegangan dalam keseharian kita. Bahwa segala sesuatu itu terjadi karena kehendak dari Nya, maka yang perlu kita lakukan adalah bersabar atas ketetapanNya dan bersyukur agar Dia memberikan lebih banyak lagi nikmat untuk kita. :)

Sedia Payung Sebelum Hujan, Investasikan Uang Kita untuk Hari Esok
Berkaca dari pengalaman yang saya alami ini, saya mendapat satu poin penting sebagai imbas dari apa yang terjadi. Ibarat kata pepatah, 'sedia payung sebelum hujan' maka untuk masalah finansial makna pepatah ini pun tetap berlaku. Di saat seperti sekarang misalnya, ketika apa yang saya ekspektasikan tidak sesuai kenyataan. Yang semula berekspektasi magang hanya akan berjalan 4 bulan terhitung dari bulan November sehingga segala sesuatu yang disiapkan termasuk masalah keuangan juga untuk 4 bulan, ternyata harus sampai sekitar 10-an bulan. Secara otomatis segala sesuatunya juga berubah, mulai dari budget untuk biaya makan, transport, sampai biaya kosan. Nah, dari sini saya melihat akan pentingnya suatu 'payung' yang sudah disiapkan jauh sebelumnya untuk mengantisipasi 'hujan' yang tiba-tiba turun secara mendadak.

Istilah kerennya dalam ilmu ekonomi, 'payung' ini sama artinya dengan investasi. Dalam bahasa sederhana, makna investasi bisa diartikan sebagai upaya mengalokasikan dan menanamkan uang pada media bisnis atau instrumen investasi agar dapat berkembang sehingga dana investasi tersebut bekerja untuk kemakmuran kita. Pada saat seperti sekarang ini, kebutuhan dana terus saja meningkat dan terkadang mendadak munculnya. Contoh di atas adalah salah satunya, bisa jadi suatu saat nanti kita juga akan membutuhkan dana lebih untuk kebutuhan mendesak lainnya misal ketika kita sakit atau anggota keluarga kita sakit, menyekolahkan anak, dan kebutuhan mendesak lainnya. Sehingga, investasi merupakan suatu pilihan yang sebaiknya dilakukan sebagai 'payung' untuk menghadapi 'hujan' yang sewaktu-waktu bisa turun tanpa kita duga.

Perhiasan Emas, salah satu pilihan berinvestasi
Pilihan melakukan investasi dapat dilakukan melalui beberapa alternatif pilihan. Investasi dapat dilakukan mulai dari menyimpan uang di bank, membeli sebidang tanah, menanam saham, membeli logam mulia ataupun usaha waralaba. Pilihan investasi ini akan berbeda untuk setiap orang, untuk tipe orang yang suka dengan spekulasi dan berani akan resiko yang besar mungkin akan memilih berinvestasi dengan menanam saham. Sedangkan untuk orang yang tidak terlalu berani akan resiko yang besar bisa jadi lebih suka memilih untuk berinvestasi dengan membeli tanah atau logam mulia. Selain hal tersebut, pilihan orang dalam berinvestasi juga didasarkan pada tujuan awal dia melakukan investasi. Ada orang yang melakukan investasi dengan maksud ingin mendapatkan keuntungan yang besar dan cepat, namun ada juga yang berinvestasi dengan maksud sebagai jaminan ketersediaan dana yang bisa sewaktu-waktu dicairkan ketika dibutuhkan di masa yang akan datang.

Apapun alasan melakukan investasi, ada satu hal penting yang mesti diingat, sebuah prinsip dasar yang mesti menjadi pegangan dalam berinvastasi, bahwa semua pilihan investasi mengandung resiko. Artinya, melakukan investasi memiliki peluang untuk mengalami kerugian. Besar kecilnya resiko yang dimiliki setiap alternatif pilihan investasi berbeda-beda, tergantung pada pilihan instrumen investasi yang dipilih. Semakin besar resiko yang dihadapi semakin tinggi potensi keuntungan yang bisa diperoleh, begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh, investasi di bank dalam bentuk tabungan dan deposito resikonya akan kecil sekali, tapi dari sisi imbal hasil atau keuntungan juga kecil. Sebaliknya, investasi di saham resikonya juga besar tapi sebanding dengan potensi keuntungan yang juga besar.

Tentukan Pilihan Investasimu dari Sekarang
Mengingat kebutuhan dana pada masa depan yang sangat susah untuk diprediksi, terutama kebutuhan akan dana yang mendesak, maka melakukan investasi sebagai persiapan dana masa depan merupakan suatu langkah bijak yang sebaiknya diambil. Saya sendiri baru mengerti dan sedikit paham akan perlunya investasi setelah mengalami kejadian di atas dan membaca beberapa artikel tentang investasi baru-baru ini. Beberapa minggu yang lalu saya juga sempat mengikuti sebuah kajian terkait pengelolaan keuangan. Pengelolaan keuangan yang baik menjadi salah satu kewajiban seorang muslim. Dalam 10 ciri kepribadian seorang muslim disebutkan salah satu ciri yang menunjukan seseorang adalah muslim yang ideal yaitu Qodirun 'Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri, terutama dari segi keuangan/ekonomi).

Mandiri dari segi ekonomi merupakan sesuatu yang amat diperlukan oleh seorang muslim. Berdakwah, mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi, sehingga pengelolaan dana yang matang menjadi sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Selain itu, sikap tawazun dalam pemakaian uang yang didapat juga menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan keuangan. Ada satu trik yang pernah saya dapat terkait hal ini, ketika kita mendapatkan gaji/pemasukan maka alokasi yang dilakukan supaya dana yang masuk seimbang adalah sepertiga untuk konsumsi, sepertiga untuk amal dan sepertiga berikutnya untuk tabungan/investasi. Dengan demikian uang yang masuk dapat lebih dikontrol, tidak semuanya kemudian dipakai hanya untuk kepentingan konsumsi.

Melihat banyaknya instrumen investasi yang dapat dipilih, maka kita perlu dengan cermat memilih mana pilihan investasi yang tepat sesuai dengan tujuan dan kepribadian kita. Dari pilihan-pilihan yang ada, saya sendiri tertarik untuk melakukan investasi di logam mulia melalui emas, dinar ataupun dirham. Jika melihat dari grafik perkembangan harga emas maupun perak, terlihat bahwa kedua logam mulia ini memiliki harga yang relatif stabil bahkan memiliki kecenderungan meningkat walaupun pada beberapa waktu memang sempat mengalami penurunan.

Selain itu ada beberapa alasan kuat lain yang membuat saya tertarik menanamkan investasi di logam mulia ini. Insya Allah pada postingan selanjutnya saya akan sedikit banyak menuliskan tentang investasi di logam mulia ini walaupun hanya secara teoritis dari beberapa sumber yang saya dapat, terutama dari buku karya Ella Syafputri. Saat ini saya masih belum memulai untuk melakukan investasi karena masih menyiapkan satu agenda besar lain..^_^ so, saya masih belum bisa banyak bercerita tentang investasi di logam mulia ini secara detail dan real. Tapi sebagai gambaran awal untuk saya sendiri dan mungkin temen-temen yang juga tertarik dengan invstasi di logam mulia ini, jika diberi kesempatan akan saya tulis tentang investasi di logam mulia ini next time.

Okke, sampai di sini dulu tulisan kali ini. Semoga ada manfaat yang bisa diambil.

(Eka Nurdiyanto)



Sumber Referensi:

  1. Buku karya Ella Syafputri, "Investasi Emas, Dinar & Dirham", Penerbit Penebar Plus, Jakarta, 2012.
  2. http://economy.okezone.com/read/2011/07/11/226/478310/risiko
  3. http://www.yarsi.ac.id/web-directory/kolom-dosen/70-fakultas-ekonomi/211-memahami-investasi.html
  4. http://blog.sikathabis.com/?page_id=431
read more

Senin, 30 April 2012

[22] Pengasuhan Anak


"Melahirkan anak yang sholeh dan sholehah".

Masjid Al Arqam, BPS Pusat

Tema ini muncul setelah hampir semua jamaah dhuhur yang duduk di masjid Al Arqam BPS menyatakan sepakat dari dua opsi lain yang diberikan oleh Ustad Muhsinin Fauzi siang tadi. Memang kajian senin kali ini berbeda dengan kajian senin seperti biasanya, karena hari ini adalah senin pekan kelima maka tema yang diangkat adalah tema tematik yang sedang up to date. Baru kali ini juga saya mengikuti kajian dimana tema kajian ditentukan beberapa menit sebelum kajian dimulai. Memang seperti inilah seharusnya seorang ustad itu, memiliki banyak bekal materi untuk disampaikan dan sesuai dengan keadaan yang terjadi saat ini, sehingga mampu membuat orang yang ikut kajian mengerti realitas yang dihadapi umat saat ini.

Dalam kajian ini disampaikan bahwa anak-anak jaman sekarang memiliki tantangan sekaligus karakteristik yang jauh berbeda dengan model anak-anak pada jaman dulu, hal ini membuat pola pengasuhan orang tua ke anak juga harus dibedakan. Beberapa karakteristik yang disebutkan antara lain yang pertama, anak jaman sekarang sangat well terhadap teknologi. Mereka mampu dengan cepat memahami dan menggunakan teknologi yang ada saat ini. Tidak sedikit anak-anak usia sekolah dasar saat ini sudah mahir menggunakan internet, hp maupun BB. Bahkan menurut pengamatan saya di warnet-warnet saat ini yang menjadi pelanggan terbanyak game online adalah anak-anak usia sekolah dasar.

Kedua, pola pemikiran anak saat ini adalah serba instan. Anak jaman sekarang lebih mementingkan hasil dan mengesampingkan proses dalam pencapaian hasil. Mereka tidak lagi melihat bahwa segala sesuatu itu membutuhkan proses, bersikap tidak sabar dan muncul pemikiran untuk melakukan langkah-langkah instan dalam mengerjakan sesuatu yang terkadang langkah itu berada diluar kewajaran seperti yang seharusnya dilakukan.

Ketiga, anak-anak jaman sekarang lebih cepat dewasa, sehingga sulit membedakan masa puber dengan dewasa. Kondisi anak saat ini sangat berbeda jauh dengan kondisi jaman dulu, dimana anak saat ini sudah banyak sekali disuguhi konten-konten dewasa yang belum semestinya diperoleh dari media masa. Ust. Muhsinin memberikan contoh nyata dari salah satu hasil penelitian tentang anak usia 9-10 tahun yang ternyata sudah mampu mengeluarkan sperma karena seringnya mendapat konten-konten dewasa yang semestinya belum didapat. Dari penelitian itu ternyata terungkap fakta bahwa di otak anak terdapat suatu hormon yang mampu merangsang pembentukan sperma yang akan aktif dan bekerja jika sering mendapatkan rangsangan dewasa dari luar. Normalnya sperma akan matang dan keluar setelah berusia 17 tahun.

_gambar diambil dari google
Hal ini merupakan suatu tantangan khusus bagi para orang tua agar mampu memberikan pengasuhan yang tepat sesuai dengan keadaan yang dihadapi saat ini. Mengingat anak merupakan tanggung jawab para orang tua. Orang tualah yang bertanggung jawab mengasuh dan mendidik para anaknya, memberikan pengawasan serta menjaga akidah dan agamanya. Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, 

“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?”

Sayangnya, para orang tua saat ini tidak banyak yang sadar dengan perubahan yang dialami oleh anak jaman sekarang seperti yang dijelaskan dalam ketiga contoh di atas. Masih banyak orang tua yang memberikan pola pengasuhan ke anaknya seperti pola yang diberikan kepada mereka sendiri dulu. Masih banyak yang memberikan pola pengasuhan dengan mementingkan aspek kognitif saja. Yang penting anak pintar, masuk sekolah favorit, bisa kuliah di universitas favorit dan mendapat kerja setelah lulus. Para orang tua masih banyak yang mengabaikan aspek mental dan spiritual anaknya. 

Padahal jika kita lihat tantangan yang dihadapi anak saat ini sungguh sangat jauh dengan jaman dulu. Anak-anak saat ini bisa dibilang sedang mengalami kebanjiran informasi. Berbagai informasi sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang sangat cepat membawa dampak tersendiri terhadap penerimaan informasi yang didapat anak-anak. Banyak informasi yang seharusnya belum didapat kemudian sampai ke anak, baik itu tanpa sengaja maupun mereka mencari-cari sendiri karena terpengaruh lingkungan. Sebagai contoh, seperti yang disampaikan Ust Muhsinin adalah terkait pornografi dan pornoaksi. Betapa mirisnya para relawan pemerhati anak yang bertugas ke pelosok Sulawesi, di desa yang sangat terpencil di sana, mereka dapati anak-anak kecil sudah memiliki gambar-gambar porno. Bayangkan saja itu di pelosok Sulawesi, sebuah desa terpencil. Lalu bagaimana dengan anak-anak yang berada di kota-kota besar? Jakarta misalnya. Jika kita berkaca pada data, saat ini para pekerja seks komersial yang berada di salah satu daerah di Jakarta sekitar 70% dari mereka adalah para siswi yang masih duduk di SMP. 

Belum lagi dengan komunitas-komunitas di Jakarta yang notabene terdiri dari anggota anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Yang kemudian pada jam-jam tengah malam masih kongkow-kongkow dipinggir jalan. Bukan tidak mungkin mereka juga sudah pernah melakukan free sex. Pola anak sekolah yang berpacaran saat ini sudah menjadi suatu hal yang dipandang biasa oleh masyarakat. Bahkan film-film di televisi yang mempertontonkan adegan pacaran saat ini menjadi tontonan yang banyak diminati kalangan muda. Sehingga pola pemikiran yang terbentuk pada mereka juga menganggap wajar akan hal itu dan tanpa malu-malu melakukannya juga. 

Jika kita tarik suatu benang merah, ternyata karakter anak saat ini tidak lain juga terbentuk dari pengaruh kebanjiran informasi tadi. Proses perkembangan teknologi yang kemudian ikut membentuk karakter anak saat ini. Lalu, semakin banyaknya anak yang memilih teman sebagai tempat keluh kesahnya dibanding ke orang tua sendiri yang pada akhirnya membawa mereka ikut kongkow-kongkow merupakan dampak dari kurangnya kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh orang tua mereka. Sangat sedikitnya waktu yang disediakan oleh orang tua untuk anaknya membuat anak lebih suka bercerita tentang masalahnya ke teman-teman mereka, entah itu ikut dalam komunitas tertentu ataupun melalui media sosial.

Saya belakangan ini juga menemukan kasus seperti ini, saat ini saya mengajar privat beberapa orang anak SMA. Sempat saya diajak diskusi oleh salah seorang ibu dari anak yang saya ajar ini, dia bilang anaknya sekarang sangat susah diatur. Dia mengeluhkan kenapa anak jaman sekarang sangat jauh berbeda dengan masanya. Dia menceritakan kegiatan anaknya yang tiap hari dihabiskan di warnet main game online. Pulang sudah larut malam, itupun tidak langsung tidur setelah di rumah, sampai pagi ia justru habiskan untuk menonton bola. Ketika orang tua nya mencoba menasehati malah hanya timbul pertengkaran diantara mereka. Belajarpun tidak setiap hari dilakukan, alhasil nilai raportnya jadi jeblok, mungkin ini juga salah satu alasan mengundang guru privat.

Kasus semacam ini saya rasa menjadi suatu hal yang sudah tidak asing kita lihat dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Bagaimana anak mau mendengarkan apa yang orang tua bilang jika waktu untuk berkumpul dengan mereka saja tidak ada sama sekali. Para orang tua saat ini lebih banyak disibukan dengan pekerjaan mereka dan sangat sedikit waktu untuk berkumpul dengan anak, memberikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka. Pagi berangkat kerja, kemudian pulang sudah larut malam, otomatis tidak ada waktu untuk berkumpul dengan anak, apalagi jika istripun ikut bekerja. Dampaknya sang anak akhirnya menjadi tidak bisa diatur karena kurang perhatian dan kasih sayang.

Melihat realitas yang ada seperti ini, Ustd Muhsinin memberikan beberapa langkah yang mesti diperhatikan dan dilakukan oleh orang tua dalam mengasuh anak saat ini. Beberapa hal yang disampaikan oleh ustad antara lain:
  1. Orang tua harus memahami dengan benar kerakteristik anak dan apa yang mereka hadapi sekarang. Mengerti dengan betul bahwa yang dihadapi anak saat ini jauh lebih berat dibandingkan jaman dulu. Hantaman-hantaman informasi dari media masa yang diterima anak merupakan suatu hal yang berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Sehingga para orang tua harus sadar betul dengan keadaan seperti ini, jangan sampai pola pengasuhan yang diberikan tidak sesuai dengan realitas yang ada saat ini.
  2. Pola pengasuhan yang diberikan ke anak harus dirubah, tidak lagi hanya mementingkan aspek kognitif anak, tetapi harus melihat bagaimana sisi mental dan spiritual anak. Pola pengasuhan yang tepat adalah yang berlandaskan pada agama, syariat Islam. Memberikan pendidikan kepada anak dengan dasar tauhid kepada Allah, memberikan contoh bagaimana seharusnya manusia hidup sebagai hamba Allah. Bahwa Allah maha Melihat apa yang kita lakukan, mengajarkan mana yang menjadi kewajiban dan mana yang dilarang.
  3. Memberikan porsi waktu yang cukup untuk anak. Waktu untuk anak harus sesuatu yang menjadi prioritas, bukan waktu sisa kerja. Memberikan kasih sayang yang cukup kepada mereka, sehingga mereka akan merasa nyaman dengan orang tuanya, mau bercerita kepada orang tuanya atas apa yang mereka hadapi. Sehingga anak tidak mencari pelarian untuk melampiaskan keluh kesahnya ke teman atau lainnya.
  4. Memilihkan sekolah dan lingkungan yang tepat untuk anak. Hampir sebagian besar waktu yang dihabiskan anak dalam sehari dihabiskan di sekolah. Sehingga memilihkan sekolah yang tepat untuk anak menjadi suatu yang harus diperhatikan oleh orang tua. Lingkungan sekolah yang baik, yang senantiasa mengajarkan nilai-nilai Islam dalam kegiatan yang dilakukan merupakan suatu pertimbangan dalam memilihkan sekolah. Banyak orang tua yang beranggapan dan menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada sekolah. Padahal sekolah pada dasarnya merupakan tempat pengajaran, masalah pendidikan anak masih menjadi tanggungjawab orang tua. Jadi para orang tua masih memiliki kewajiban dalam mendidik anak dirumah.

Anak merupakan masa depan suatu bangsa. Baik buruknya keadaan bangsa kita nantinya akan sangat tergantung dari bagaimana pengasuhan yang dilakukan orang tua kepada mereka. Semoga dengan memperhatikan hal kecil seperti ini mampu memberikan manfaat dalam menyiapkan mereka untuk melanjutkan estafet kepemimpinan nantinya.

Eka Nurdiyanto


Wallahu a'lam bi showab.
Semoga Bermanfaat.
read more

Sabtu, 28 April 2012

[21] Struktur Ekonomi Indonesia


Gambaran perekonomian suatu negara dapat dilihat melalui beberapa aspek, baik itu dari aspek kinerja perekonomiannya maupun dari aspek strukturnya. Postingan sebelumnya kita telah membahas salah satu cara untuk melihat bagaimana kinerja perekonomian melalui penghitungan pertumbuhan ekonomi. Pada postingan kali ini kita akan mencoba untuk membahas tentang struktur perekonomian, khususnya struktur ekonomi Indonesia.

PDB, Indikator Penting untuk Mengukur Perekonomian Negara
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator yang banyak digunakan peneliti untuk menganalisis keadaan makro ekonomi. Data PDB memiliki peran yang cukup penting dalam menganalisis suatu permasalahan makro ekonomi sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, diantara kegunaan data PDB antara lain adalah untuk menentukan laju pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi. Selain itu, dari data PDB ini juga dapat diturunkan menjadi beberapa indikator ekonomi lainnya. Sebelum kita membahasnya secara lebih detail, mari kita bahas tentang PDB itu sendiri, bagaimana pendekatan penghitungannya dan cara menghitungnya.

Penghitungan PDB dilakukan dengan 3 pendekatan, yaitu: 

1.  Pendekatan Produksi
PDB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi tersebut dikelompokkan menjadi 9 sektor, yaitu :
        - Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan,
        - Penrtambangan dan penggalian,
        - Industri pengolahan,
        - Listrik, gas dan air bersih,
        - Konstruksi,
        - Perdagangan, hotel, dan restoran,
        - Pengangkutan dan komunikasi,
        - Keuangan, real estate dan jasa perusahaan,
        - Jasa – jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah,

2.  Pendekatan Pendapatan
PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor – faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi).

3.  Pendekatan Pengeluaran/Penggunaan
PDB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari :
        - Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta (PC).
        - Pengeluaran konsumsi pemerintah (GC).
        - Pembentukan modal tetap (TCF).
        - Perubahan inventori/stok (S).
        - Ekspor neto (ekspor (EX) dikurangi impor (IM)).

Dalam persamaan matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = PC + GC + TCF + S + (EX-IM)

Secara konsep ketiga pendekatan tersebut akan menghasilkan hasil yang sama. Jadi jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksi. Dari data PDB yang ada, juga dapat diturunkan beberapa indikator ekonomi lainnya, antara lain Produk Nasional Bruto (PNB), Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar dan atas dasar biaya faktor biaya produksi serta indikator angka-angka per kapita.  

Struktur Ekonomi Indonesia, Analisis Deskriptif
Struktur ekonomi dapat diartikan sebagai komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier. Gambaran kondisi struktur ekonomi Indonesia dapat dilihat melalui kontribusi setiap sektor ekonomi terhadap pembentukan PDB. Struktur ekonomi dikatakan berubah apabila kontribusi/pangsa PDB dari sektor ekonomi yang mulanya dominan digantikan oleh sektor ekonomi lain. 

Dalam analisis deskriptif ini, kita akan melihat bagaimana kondisi struktur ekonomi Indonesia dari tahun 1983 sampai 2010. Untuk memudahkan analisis, sektor-sektor dalam perekonomian akan dikelompokan menjadi 3 sektor yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer merupakan gabungan dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder merupakan gabungan dari sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air dan sektor konstruksi. Sedangkan sektor tersier merupakan gabungan dari sektor perdagangan, hotel, restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berlangsung secara berkesinambungan pada periode sebelum krisis ekonomi (pertumbuhan tidak pernah berada di bawah 6,40 persen) dan semakin meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat secara agregat, ternyata memberi kemajuan yang cukup berarti terhadap perubahan struktur ekonomi Indonesia. Perubahan struktur ekonomi ini terlihat dari perubahan komposisi sektor ekonomi atas kontribusinya terhadap PDB dalam jangka waktu tahun 1983-2010.
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia Tahun 1983-2010

Dilihat dari lapangan usaha utama, kontribusi sektor primer  terhadap PDB pada tahun 1983 adalah sebesar 43,64 persen dan pada tahun 2010 tinggal 26,49 persen. Sementara itu, kontribusi sektor sekunder yang semula hanya sebesar 19,08 persen pada tahun 1983 menjadi sekitar 35,89 persen pada tahun 2010. Sedangkan sektor tersier mengalami perubahan yang relatif konstan, kontribusi sektor ini terhadap PDB pada tahun 1983 sebesar 37,29 persen dan pada tahun 2010 sebesar 37,62 persen, tidak jauh berbeda dengan tahun 1983. Hal ini menunjukkan telah terjadi transformasi perekonomian atau perubahan struktur ekonomi Indonesia yang ditandai dengan semakin menurunnya peran sektor primer  dalam sumbangannya terhadap PDB dan semakin meningkatnya peran sektor nonprimer.

Terlihat bahwa telah terjadi perubahan pada struktur ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin menurunnya pangsa sektor primer dan semakin meningkatnya pangsa sektor nonprimer terhadap PDB dari periode 1983-2010. Perkembangan kontribusi sektor ekonomi terhadap PDB pada periode sebelum krisis ekonomi (1983-1996) menunjukkan bahwa dominasi produk yang dihasilkan perekonomian Indonesia mulai bergeser dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.

Pada tahun 1983 pangsa sektor primer masih cukup tinggi dibandingkan sektor lainnya, yaitu sebesar 43,64 persen, sedangkan sektor sekunder sebesar 19,08 persen dan sektor tersier sebesar 37,29 persen. Pangsa sektor primer terhadap PDB kemudian berangsur-angsur turun hingga hanya sebesar 25,33 persen pada tahun 1996, sedangkan sektor sekunder justru terus mengalami peningkatan. Pangsa sektor sekunder terhadap PDB pada tahun 1996 menjadi 34,80 persen, meningkat 15,72 persen dari tahun 1983. Sektor tersier mengalami perkembangan yang relatif konstan selama periode 1983-1996. Selama periode tersebut tercatat pangsa sektor tersier terhadap PDB berkisar pada angka 37,29 persen sampai 42,44 persen.

Pada periode terjadinya krisis ekonomi (tahun 1997-1999) struktur perekonomian Indonesia relatif tidak mengalami perubahan yang berarti, kecuali sektor pertanian. Pada tahun 1997, sektor primer memiliki pangsa sebesar 24,94 persen terhadap PDB dan meningkat cukup besar pada tahun 1998 menjadi 30,67 persen dan kemudian turun kembali menjadi 29,61 persen pada tahun 1999. Pangsa sektor sekunder terhadap PDB pada periode tersebut tidak mengalami perubahan yang berarti, pangsa sektor ini sebesar 35,48 persen pada tahun 1997, 32,64 persen pada tahun 1998 dan meningkat menjadi 33,36 persen pada tahun 1999. Sedangkan sektor tersier memiliki pangsa terhadap PDB berkisar antara 36,69 persen sampai 39,58 persen selama periode krisis ekonomi ini.

Setelah melewati krisis ekonomi, perubahan struktur Indonesia terlihat dari semakin menurunnya pangsa sektor primer dari tahun 2000 sampai 2004. Pangsa sektor primer terus mengalami penurunan dari 27,67 persen pada tahun 2000 menjadi 23,28 persen pada tahun 2004. Pada periode yang sama, pangsa sektor sekunder terhadap PDB justru cenderung mengalami peningkatan dari 33,86 persen pada tahun 2000 menjadi 35,69 persen pada tahun 2004, walaupun pada tahun 2003 sempat mengalami penurunan sebesar 0,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pangsa sektor tersier pada tahun 2000-2004 tidak mengalami perubahan yang cukup berarti, pada tahun 2000-2001 pangsa sektor ini mengalami penurunan, namun pada tahun 2002-2003 mengalami kenaikan. Pada tahun 2003 pangsa sektor tersier adalah sebesar  41,07 persen, meningkat 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan turun 0,03 persen pada tahun 2004.

Selama tahun 2005-2010, sektor yang terlihat cenderung meningkat pangsanya terhadap PDB adalah sektor primer. Pangsa sektor primer pada tahun 2010 adalah sebesar 26,49 persen, meningkat jika dibandingkan tahun 2005 yang memiliki pangsa sebesar 24,27 persen saat itu. Pada tahun 2008-2010 sektor sekunder dan tersier terlihat memiliki pangsa yang relatif mirip terhadap PDB yaitu berkisar antara 35,89 persen sampai 37,62 persen. Namun, secara umum pangsa sektor primer masih tetap berada di bawah pangsa sektor sekunder dan tersier.  

Jika kita lihat dari hasil analisis deskriptif di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi di Indonesia selama tahun 1983-2010. Sejak tahun 1985, peran sektor primer telah digeser oleh sektor tersier, kemudian pada tahun 1993 sektor primer kembali digeser oleh sektor sekunder. Pada tahun 2009 sektor sekunder merupakan sektor yang memiliki peran paling besar terhadap PDB, namun pada tahun 2010 kembali digeser oleh sektor tersier. Sampai tahun 2010 peran sektor primer masih berada di bawah sektor tersier dan sekunder. Hal ini menunjukan bahwa proses transformasi struktur ekonomi Indonesia telah menuju ke arah industrialisasi, dimana peran sektor primer mulai digantikan oleh peran sektor lainnya, terutama sektor sekunder yang mengalami peningkatan kontribusi cukup besar dan signifikan hampir di tiap tahun dibanding sektor lainnya.

-Eka Nurdiyanto-


Sumber Referensi:
  1. Skripsi Eka Nurdiyanto, "Struktur Ekonomi dan Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral di Indonesia Tahun 2011-2012".
  2. Web resmi Badan Pusat Statistik (http://www.bps.go.id/).
  3. Wikipedia (http://id.wikipedia.org/).
  4. Web resmi Pemerintah Kabupaten Bima (www.bimakab.go.id/).
read more