Senin, 28 Januari 2013

[33] Struktur Ketenagakerjaan Indonesia (part 2)


Melanjutkan pembahasan pada artikel Struktur Ketenagakerjaan Indonesia (part 1), insya Allah pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan analisis deskriptif terkait kondisi ketenagakerjaan Indonesia serta kaitannya dengan struktur ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. 

Struktur Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
Salah satu ciri negara berkembang dari sisi demografi adalah tingginya proporsi usia muda (0-14 tahun). Jika kita melihat data statistik, proporsi penduduk usia muda di Indonesia pada tahun 1971 adalah sebesar 44 persen dari total jumlah penduduk Indonesia, artinya hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia masih berusia muda. Pada tahun 2010 proporsi penduduk usia muda mulai berkurang, yaitu hanya sekitar 26,03 persen dari total penduduk Indonesia. 

Komposisi Umur Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (persen)

 
Pada dasawarsa terakhir, terlihat struktur penduduk Indonesia lebih condong ke struktur usia sedang. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya proporsi penduduk usia sedang setiap tahunnya. Proporsi penduduk usia sedang meningkat menjadi 68,64 persen dari total penduduk Indonesia pada tahun 2010, jika dibandingkan dengan tahun 1971 proporsi penduduk usia sedang ini meningkat sebesar 15,14 persen. Hal ini menunjukkan semakin banyak jumlah penduduk yang memasuki usia kerja yang pada akhirnya jumlah penduduk yang memasuki angkatan kerja juga semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Besarnya jumlah penduduk yang memasuki angkatan kerja akan berdampak serius terhadap pembangunan, jika pertambahan penduduk ini tidak dibarengi dengan peningkatan kesempatan kerja di segala sektor maka akan terjadi tingkat pengangguran yang tinggi. Proporsi penduduk usia sedang yang terus bertambah seperti ini akan memperbesar peluang terjadinya Bonus Demografi di Indonesia. Silahkan klik disini jika ingin membaca tentang bonus demografi.

Melihat keadaan yang seperti ini, bisa saya katakan tingkat penawaran tenaga kerja di Indonesia masih cukup tinggi dan akan semakin meningkat untuk beberapa tahun ke depan. Lalu bagaimana dengan tingkat permintaannya? 

Berbicara tentang tingkat permintaan tenaga kerja, berarti kita berbicara tentang berapa besar tingkat kesempatan kerja yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi yang ada. Jika kita melihat data statistik yang ada, sampai dengan tahun 2010 sektor pertanian adalah sektor yang mampu menyerap jumlah tenaga kerja paling banyak dibandingkan sektor lainnya. Sektor pertanian masih menjadi tumpuan hidup banyak penduduk Indonesia. Jika kita lihat selama kurun waktu tahun 2000-2010 misalnya, selama kurun waktu tersebut penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai angka rata-rata sekitar 42 persen. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

  Struktur Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral di Indonesia Tahun 
                                   2000-2010 (persen)

Secara lebih spesifik, mari kita fokuskan untuk tahun 2010 saja. Pada tahun 2010, masih terlihat bahwa sektor pertanian adalah sektor yang terbesar dalam menyerap tenaga kerja yang ada dibandingkan sektor lainnya. Sebesar 38.35 persen dari jumlah tenaga kerja yang ada mampu diserap oleh sektor pertanian. Sektor berikutnya yang mampu menyerap cukup banyak tenaga kerja adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, diikuti oleh sektor jasa-jasa.

Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia Sektoral Tahun 2010
 
Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa sampai dengan tahun 2010 sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Namun, jika kita melihat struktur ekonomi Indonesia sampai dengan saat ini, peran sektor pertanian dalam pembentukan PDB Indonesia masih kalah dibandingkan dengan sektor industri pengolahan yang justru memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja jauh lebih kecil dibandingkan sektor pertanian pada dasawarsa terakhir ini. Sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memiliki persentase penyerapan tenaga kerja cukup besar (melebihi sektor industri pengolahan) ternyata juga memiliki peran dalam pembentukan PDB yang masih dibawah sektor industri pengolahan. 

Kenyataan di atas menunjukan bahwa pada dasawarsa terakhir ini, sektor industri pengolahan sebagai sektor penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia masih belum mampu menyerap sebagian besar jumlah tenaga kerja yang tersedia. Apa akibatnya? Jika diibaratkan dalam sebuah keluarga yang beranggotakan cukup banyak orang dan memiliki 9 buah kue cake dengan berbagai macam ukuran mulai dari yang paling kecil ke paling besar. Maka sektor industri pengolahan adalah kue cake yang paling besar namun hanya bisa dinikmati oleh sedikit orang saja. Sedangkan sektor pertanian ibarat kue cake yang ukurannya sedang mendekati kecil namun orang-orang yang menikmati kue cake tersebut paling banyak dibandingkan kue cake lainnya. Saya yakin teman-teman sudah bisa menebak apa akibat yang terjadi di masyarakat dari keadaan ini.

Niat hati ingin menulis lebih banyak lagi tentang kaitan struktur penyerapan tenaga kerja dengan struktur ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, namun sepertinya masih belum bisa. heee, seperti kemarin....bersambung lagi yaa..^__^ tunggu part 3 nya..

Semoga tulisan kecil ini bisa bermanfaat. Salam sukses
wassalamu'alaikum..


Bumi Gorontalo, 28 Januari 2013

         -Eka Nurdiyanto-



Sumber Referensi:
  1. Skripsi Eka Nurdiyanto, "Struktur Ekonomi dan Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral di Indonesia Tahun 2011-2012".
  2. Web resmi Badan Pusat Statistik (http://www.bps.go.id/)

2 komentar:

  1. Hoho...ini dia nih yang saya tunggu tunggu tulisannya....=D

    BalasHapus
    Balasan
    1. walah...mas bro ni bisa aja..manfaatin waktu tadi mas bro, seruangan lagi pada konser di jakarta, jadi ga terlalu banyak tugas yang dikerjain.
      jangan-jangan masbro jadi salah satu pembicara di konser nih, yang udah jadi the real statistisi...:)

      ditunggu ya buku nya...^^

      Hapus