Melanjutkan
pembahasan pada artikel Struktur Ketenagakerjaan Indonesia (part 1), insya
Allah pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan analisis deskriptif terkait
kondisi ketenagakerjaan Indonesia serta kaitannya dengan struktur ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi.
Struktur Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
Salah
satu ciri negara berkembang dari sisi demografi adalah tingginya proporsi usia
muda (0-14 tahun). Jika kita melihat data statistik, proporsi penduduk usia
muda di Indonesia pada tahun 1971 adalah sebesar 44 persen dari total jumlah
penduduk Indonesia, artinya hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia
masih berusia muda. Pada tahun 2010 proporsi penduduk usia muda mulai
berkurang, yaitu hanya sekitar 26,03 persen dari total penduduk Indonesia.
Komposisi Umur Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (persen)
Pada
dasawarsa
terakhir, terlihat struktur penduduk Indonesia lebih condong ke
struktur usia sedang. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya
proporsi
penduduk usia sedang setiap tahunnya. Proporsi penduduk usia sedang
meningkat
menjadi 68,64 persen dari total penduduk Indonesia pada tahun 2010, jika
dibandingkan dengan tahun 1971 proporsi penduduk usia sedang ini
meningkat
sebesar 15,14 persen. Hal ini menunjukkan semakin banyak jumlah penduduk
yang
memasuki usia kerja yang pada akhirnya jumlah penduduk yang memasuki
angkatan
kerja juga semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Besarnya
jumlah
penduduk yang memasuki angkatan kerja akan berdampak serius terhadap
pembangunan, jika pertambahan penduduk ini tidak dibarengi dengan
peningkatan
kesempatan kerja di segala sektor maka akan terjadi tingkat pengangguran
yang
tinggi. Proporsi penduduk usia sedang yang terus bertambah seperti ini
akan memperbesar peluang terjadinya Bonus Demografi di Indonesia.
Silahkan klik disini jika ingin membaca tentang bonus demografi.
Melihat
keadaan yang seperti ini, bisa saya katakan tingkat penawaran tenaga
kerja di Indonesia masih cukup tinggi dan akan semakin meningkat untuk
beberapa tahun ke depan. Lalu bagaimana dengan tingkat permintaannya?
Berbicara
tentang tingkat permintaan tenaga kerja, berarti kita berbicara tentang
berapa besar tingkat kesempatan kerja yang mampu diciptakan oleh
sektor-sektor ekonomi yang ada. Jika kita melihat data statistik yang
ada, sampai dengan tahun 2010 sektor pertanian adalah sektor yang mampu
menyerap jumlah tenaga kerja paling banyak dibandingkan sektor lainnya. Sektor
pertanian masih menjadi tumpuan hidup banyak penduduk Indonesia. Jika
kita lihat selama kurun waktu tahun 2000-2010 misalnya, selama kurun
waktu tersebut penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian
mencapai angka rata-rata sekitar 42 persen. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada tabel dibawah ini.
Struktur Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral di Indonesia Tahun
2000-2010 (persen)
Secara
lebih spesifik, mari kita fokuskan untuk tahun 2010 saja. Pada tahun
2010, masih terlihat bahwa sektor pertanian adalah sektor yang terbesar
dalam menyerap tenaga kerja yang ada dibandingkan sektor lainnya.
Sebesar 38.35 persen dari jumlah tenaga kerja yang ada mampu diserap
oleh sektor pertanian. Sektor berikutnya yang mampu menyerap cukup
banyak tenaga kerja adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran,
diikuti oleh sektor jasa-jasa.
Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia Sektoral Tahun 2010
Dari
penjelasan diatas, terlihat bahwa sampai dengan tahun 2010 sektor
pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam
penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Namun, jika kita melihat struktur ekonomi Indonesia
sampai dengan saat ini, peran sektor pertanian dalam pembentukan PDB
Indonesia masih kalah dibandingkan dengan sektor industri pengolahan
yang justru memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja jauh lebih kecil
dibandingkan sektor pertanian pada dasawarsa terakhir ini. Sektor
perdagangan, hotel dan restoran yang memiliki persentase penyerapan
tenaga kerja cukup besar (melebihi sektor industri pengolahan) ternyata
juga memiliki peran dalam pembentukan PDB yang masih dibawah sektor
industri pengolahan.
Kenyataan
di atas menunjukan bahwa pada dasawarsa terakhir ini, sektor industri
pengolahan sebagai sektor penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB
Indonesia masih belum mampu menyerap sebagian besar jumlah tenaga kerja
yang tersedia. Apa akibatnya? Jika diibaratkan dalam sebuah keluarga
yang beranggotakan cukup banyak orang dan memiliki 9 buah kue cake
dengan berbagai macam ukuran mulai dari yang paling kecil ke paling
besar. Maka sektor industri pengolahan adalah kue cake yang paling besar
namun hanya bisa dinikmati oleh sedikit orang saja. Sedangkan sektor
pertanian ibarat kue cake yang ukurannya sedang mendekati kecil namun
orang-orang yang menikmati kue cake tersebut paling banyak dibandingkan
kue cake lainnya. Saya
yakin teman-teman sudah bisa menebak apa akibat yang terjadi di
masyarakat dari keadaan ini.
Niat hati ingin menulis
lebih banyak lagi tentang kaitan struktur penyerapan tenaga kerja dengan
struktur ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, namun sepertinya masih belum
bisa. heee, seperti kemarin....bersambung lagi yaa..^__^ tunggu part 3
nya..
Semoga tulisan kecil ini bisa bermanfaat. Salam sukses
wassalamu'alaikum..
Bumi Gorontalo, 28 Januari 2013
-Eka Nurdiyanto-
Sumber Referensi:
- Skripsi Eka Nurdiyanto, "Struktur Ekonomi dan Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral di Indonesia Tahun 2011-2012".
- Web resmi Badan Pusat Statistik (http://www.bps.go.id/)
Hoho...ini dia nih yang saya tunggu tunggu tulisannya....=D
BalasHapuswalah...mas bro ni bisa aja..manfaatin waktu tadi mas bro, seruangan lagi pada konser di jakarta, jadi ga terlalu banyak tugas yang dikerjain.
Hapusjangan-jangan masbro jadi salah satu pembicara di konser nih, yang udah jadi the real statistisi...:)
ditunggu ya buku nya...^^