Sabtu, 28 April 2012

[21] Struktur Ekonomi Indonesia


Gambaran perekonomian suatu negara dapat dilihat melalui beberapa aspek, baik itu dari aspek kinerja perekonomiannya maupun dari aspek strukturnya. Postingan sebelumnya kita telah membahas salah satu cara untuk melihat bagaimana kinerja perekonomian melalui penghitungan pertumbuhan ekonomi. Pada postingan kali ini kita akan mencoba untuk membahas tentang struktur perekonomian, khususnya struktur ekonomi Indonesia.

PDB, Indikator Penting untuk Mengukur Perekonomian Negara
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator yang banyak digunakan peneliti untuk menganalisis keadaan makro ekonomi. Data PDB memiliki peran yang cukup penting dalam menganalisis suatu permasalahan makro ekonomi sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, diantara kegunaan data PDB antara lain adalah untuk menentukan laju pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi. Selain itu, dari data PDB ini juga dapat diturunkan menjadi beberapa indikator ekonomi lainnya. Sebelum kita membahasnya secara lebih detail, mari kita bahas tentang PDB itu sendiri, bagaimana pendekatan penghitungannya dan cara menghitungnya.

Penghitungan PDB dilakukan dengan 3 pendekatan, yaitu: 

1.  Pendekatan Produksi
PDB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi tersebut dikelompokkan menjadi 9 sektor, yaitu :
        - Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan,
        - Penrtambangan dan penggalian,
        - Industri pengolahan,
        - Listrik, gas dan air bersih,
        - Konstruksi,
        - Perdagangan, hotel, dan restoran,
        - Pengangkutan dan komunikasi,
        - Keuangan, real estate dan jasa perusahaan,
        - Jasa – jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah,

2.  Pendekatan Pendapatan
PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor – faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi subsidi).

3.  Pendekatan Pengeluaran/Penggunaan
PDB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari :
        - Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta (PC).
        - Pengeluaran konsumsi pemerintah (GC).
        - Pembentukan modal tetap (TCF).
        - Perubahan inventori/stok (S).
        - Ekspor neto (ekspor (EX) dikurangi impor (IM)).

Dalam persamaan matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = PC + GC + TCF + S + (EX-IM)

Secara konsep ketiga pendekatan tersebut akan menghasilkan hasil yang sama. Jadi jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksi. Dari data PDB yang ada, juga dapat diturunkan beberapa indikator ekonomi lainnya, antara lain Produk Nasional Bruto (PNB), Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar dan atas dasar biaya faktor biaya produksi serta indikator angka-angka per kapita.  

Struktur Ekonomi Indonesia, Analisis Deskriptif
Struktur ekonomi dapat diartikan sebagai komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier. Gambaran kondisi struktur ekonomi Indonesia dapat dilihat melalui kontribusi setiap sektor ekonomi terhadap pembentukan PDB. Struktur ekonomi dikatakan berubah apabila kontribusi/pangsa PDB dari sektor ekonomi yang mulanya dominan digantikan oleh sektor ekonomi lain. 

Dalam analisis deskriptif ini, kita akan melihat bagaimana kondisi struktur ekonomi Indonesia dari tahun 1983 sampai 2010. Untuk memudahkan analisis, sektor-sektor dalam perekonomian akan dikelompokan menjadi 3 sektor yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer merupakan gabungan dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder merupakan gabungan dari sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air dan sektor konstruksi. Sedangkan sektor tersier merupakan gabungan dari sektor perdagangan, hotel, restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berlangsung secara berkesinambungan pada periode sebelum krisis ekonomi (pertumbuhan tidak pernah berada di bawah 6,40 persen) dan semakin meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat secara agregat, ternyata memberi kemajuan yang cukup berarti terhadap perubahan struktur ekonomi Indonesia. Perubahan struktur ekonomi ini terlihat dari perubahan komposisi sektor ekonomi atas kontribusinya terhadap PDB dalam jangka waktu tahun 1983-2010.
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia Tahun 1983-2010

Dilihat dari lapangan usaha utama, kontribusi sektor primer  terhadap PDB pada tahun 1983 adalah sebesar 43,64 persen dan pada tahun 2010 tinggal 26,49 persen. Sementara itu, kontribusi sektor sekunder yang semula hanya sebesar 19,08 persen pada tahun 1983 menjadi sekitar 35,89 persen pada tahun 2010. Sedangkan sektor tersier mengalami perubahan yang relatif konstan, kontribusi sektor ini terhadap PDB pada tahun 1983 sebesar 37,29 persen dan pada tahun 2010 sebesar 37,62 persen, tidak jauh berbeda dengan tahun 1983. Hal ini menunjukkan telah terjadi transformasi perekonomian atau perubahan struktur ekonomi Indonesia yang ditandai dengan semakin menurunnya peran sektor primer  dalam sumbangannya terhadap PDB dan semakin meningkatnya peran sektor nonprimer.

Terlihat bahwa telah terjadi perubahan pada struktur ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin menurunnya pangsa sektor primer dan semakin meningkatnya pangsa sektor nonprimer terhadap PDB dari periode 1983-2010. Perkembangan kontribusi sektor ekonomi terhadap PDB pada periode sebelum krisis ekonomi (1983-1996) menunjukkan bahwa dominasi produk yang dihasilkan perekonomian Indonesia mulai bergeser dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.

Pada tahun 1983 pangsa sektor primer masih cukup tinggi dibandingkan sektor lainnya, yaitu sebesar 43,64 persen, sedangkan sektor sekunder sebesar 19,08 persen dan sektor tersier sebesar 37,29 persen. Pangsa sektor primer terhadap PDB kemudian berangsur-angsur turun hingga hanya sebesar 25,33 persen pada tahun 1996, sedangkan sektor sekunder justru terus mengalami peningkatan. Pangsa sektor sekunder terhadap PDB pada tahun 1996 menjadi 34,80 persen, meningkat 15,72 persen dari tahun 1983. Sektor tersier mengalami perkembangan yang relatif konstan selama periode 1983-1996. Selama periode tersebut tercatat pangsa sektor tersier terhadap PDB berkisar pada angka 37,29 persen sampai 42,44 persen.

Pada periode terjadinya krisis ekonomi (tahun 1997-1999) struktur perekonomian Indonesia relatif tidak mengalami perubahan yang berarti, kecuali sektor pertanian. Pada tahun 1997, sektor primer memiliki pangsa sebesar 24,94 persen terhadap PDB dan meningkat cukup besar pada tahun 1998 menjadi 30,67 persen dan kemudian turun kembali menjadi 29,61 persen pada tahun 1999. Pangsa sektor sekunder terhadap PDB pada periode tersebut tidak mengalami perubahan yang berarti, pangsa sektor ini sebesar 35,48 persen pada tahun 1997, 32,64 persen pada tahun 1998 dan meningkat menjadi 33,36 persen pada tahun 1999. Sedangkan sektor tersier memiliki pangsa terhadap PDB berkisar antara 36,69 persen sampai 39,58 persen selama periode krisis ekonomi ini.

Setelah melewati krisis ekonomi, perubahan struktur Indonesia terlihat dari semakin menurunnya pangsa sektor primer dari tahun 2000 sampai 2004. Pangsa sektor primer terus mengalami penurunan dari 27,67 persen pada tahun 2000 menjadi 23,28 persen pada tahun 2004. Pada periode yang sama, pangsa sektor sekunder terhadap PDB justru cenderung mengalami peningkatan dari 33,86 persen pada tahun 2000 menjadi 35,69 persen pada tahun 2004, walaupun pada tahun 2003 sempat mengalami penurunan sebesar 0,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pangsa sektor tersier pada tahun 2000-2004 tidak mengalami perubahan yang cukup berarti, pada tahun 2000-2001 pangsa sektor ini mengalami penurunan, namun pada tahun 2002-2003 mengalami kenaikan. Pada tahun 2003 pangsa sektor tersier adalah sebesar  41,07 persen, meningkat 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan turun 0,03 persen pada tahun 2004.

Selama tahun 2005-2010, sektor yang terlihat cenderung meningkat pangsanya terhadap PDB adalah sektor primer. Pangsa sektor primer pada tahun 2010 adalah sebesar 26,49 persen, meningkat jika dibandingkan tahun 2005 yang memiliki pangsa sebesar 24,27 persen saat itu. Pada tahun 2008-2010 sektor sekunder dan tersier terlihat memiliki pangsa yang relatif mirip terhadap PDB yaitu berkisar antara 35,89 persen sampai 37,62 persen. Namun, secara umum pangsa sektor primer masih tetap berada di bawah pangsa sektor sekunder dan tersier.  

Jika kita lihat dari hasil analisis deskriptif di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi di Indonesia selama tahun 1983-2010. Sejak tahun 1985, peran sektor primer telah digeser oleh sektor tersier, kemudian pada tahun 1993 sektor primer kembali digeser oleh sektor sekunder. Pada tahun 2009 sektor sekunder merupakan sektor yang memiliki peran paling besar terhadap PDB, namun pada tahun 2010 kembali digeser oleh sektor tersier. Sampai tahun 2010 peran sektor primer masih berada di bawah sektor tersier dan sekunder. Hal ini menunjukan bahwa proses transformasi struktur ekonomi Indonesia telah menuju ke arah industrialisasi, dimana peran sektor primer mulai digantikan oleh peran sektor lainnya, terutama sektor sekunder yang mengalami peningkatan kontribusi cukup besar dan signifikan hampir di tiap tahun dibanding sektor lainnya.

-Eka Nurdiyanto-


Sumber Referensi:
  1. Skripsi Eka Nurdiyanto, "Struktur Ekonomi dan Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral di Indonesia Tahun 2011-2012".
  2. Web resmi Badan Pusat Statistik (http://www.bps.go.id/).
  3. Wikipedia (http://id.wikipedia.org/).
  4. Web resmi Pemerintah Kabupaten Bima (www.bimakab.go.id/).

13 komentar:

  1. salam kenal mas eka..

    sya ingin bertanya..

    untuk gambar Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia Tahun 1983-2010 itu apakah ada data tabelnya per sektor lapangan usaha??
    itu sumbernya dr publikasi bps kan?? ada linknya gak??

    trima kasih, mhon dijawab yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga,

      data tabelnya ada di web resmi BPS RI (http://bps.go.id/menutab.php?tabel=1&kat=2&id_subyek=11)

      Silahkan diambil dari sana, jika Anda tinggal di daerah Jakarta dan ingin data yang lebih lengkap Anda bisa berkunjung ke BPS Pusat RI di Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta gedung 2 bagian perpustakaan.
      Jika Anda berada di daerah yang jauh dari BPS Pusat Anda bisa berkunjung ke BPS Provinsi/ BPS Kabupaten daerah tempat tinggal Anda.

      Hapus
  2. zalam kenal..
    sy ingin bertanya, bagaimana perbandingan struktur ekonomi pada era orde baru dg. masa reformasi??

    harap di jawab..
    b4 thankzz

    BalasHapus
    Balasan

    1. kalo era orde baru (1966-1998) saya belum punya data lengkapnya, karena baru dapet dari tahun 1983.
      jika dianalisis dari tahun 1983, maka analisis struktur ekonomi nya sama seperti penjelasan di atas, pangsa sektor primer mulai tergantikan kontribusinya terhadap PDB oleh sektor non primer.
      Sektor sekunder terlihat terus mengalami peningkatan dari tahun 1983 sampai 1997, namun sempat turun pada 1998 karena dampak dari krisis. Sektor tersier mengalami perkembangan yang relatif konstan sedangkan sektor primer justru mengalami perkembangan yang relatif turun.
      Bisa dibilang proses transformasi perekonomian Indonesia mulai terjadi pada periode ini. Pangsa sektor primer mulai tergantikan kontribusinya oleh sektor non primer. Pada sekitar tahun 1985 sektor primer tergantikan oleh sektor tersier dalam memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB. Dan pada sekitar tahun 1993 kontribusi sektor primer juga disusul oleh sektor sekunder.

      untuk masa reformasi (dimulai dari tahun 1999) penjelasan struktur ekonomi Indonesia yang bisa saya berikan sama seperti pada tulisan artikel ini.

      jika ingin analisis lebih lengkapnya silahkan nheny ambil datanya di BPS, bisa lewat web resminya atau berkunjung langsung ke alamatnya.

      terima kasih sudah berkunjung.

      Hapus
  3. terima kasih atas artikelnya. berguna sekali untuk pelengkap referensi pelajaran saya.
    sangat berbobot dan tepat sasaran :)

    BalasHapus
  4. thank's mngenai artikel nya
    sudah dalam kategori bagus

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum Wr.Wb.
    Salam Kenal Mas Bro Eka.
    dan terima kasih mengenai artikelnya,
    ada pertanyaan nih mas, berhubung ada tugas kuliah dah nyari di semua penjuru blog gk ada, berikut pertanyaan saya :
    1. W5 + 1H ttg perubahan struktur ekonomi
    2. apa hubungan Struktur ekonomi dengan PDRB
    Terima Kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumsalamwrwb
      mungkin sedikit banyak 5W+1H tentang perubahan struktur ekonomi sudah terjawab dri artikel diatas.
      secara ringkas mungkin gini,
      struktur ekonomi itu gambaran perekonomian suatu wilayah dilihat dari sektor-sektor penyusunnya (ada 9 sektor kaya penjelasan diatas) yang dilihat dari PDB (untuk nasional/Indonesia) atau dari PDRB (untuk tingkat provinsi/kabupaten). Jika terjadi perubahan struktur ekonomi berarti ada perubahan dari kontribusi masing-masing komponen penyusun itu jika dibandingkan tahun2 sebelumnya.

      PDB dan PDRB pengertiannya sama hanya saja kalau PDB itu untuk wilayah nasional(Indonesia) sedangkan PDRB itu untuk wilayah tingkat propinsi/kabupaten. kalo mau baca terkait PDB bisa baca di postingan saya yang judulnya Pertumbuhan Ekonomi.
      Untuk melihat bagaimna struktur ekonomi suatu wilayah digunakan data PDRB/PDB.
      tks.

      kalo mau baca2 silahkan buka link ini, mungkin membantu
      http://bps.go.id/menutab.php?tabel=1&kat=2&id_subyek=11
      http://bps.go.id/menutab.php?tabel=1&kat=2&id_subyek=52

      Hapus
  6. Salam kenal ya..
    Saya mau tanya mas.. :)
    Dalam menghadapi globalisasi ekonomi sekarang ini, kira2 struktur ekonomi yang bagaimana yang cocok untuk Indoneaia?

    Makasih sebelumnya mas ;)

    BalasHapus
  7. salam kenal mas, saya mau bertanya mas masalah struktur ekonomi indonesia analisis deskriptif yg tahun 2010-2016 bagaimana yaa mas? bukannya struktur itu berubah-ubah yaa tiap beberapa periode ?

    BalasHapus
  8. Sudah berkali-kali saya mencari tempat yang menyediakan pesugihan,mungkin lebih dari 15 kali saya mencari paranormal mulai dari daerah jawa garut,sukabumi, cirebon, semarang, hingga pernah sampai ke bali ,namun tidak satupun berhasil, niat mendapat uang dengan jalan pintas namun yang ada malah kehabisan uang hingga puluhan juta, suatu hari saya sedang iseng buka-buka internet dan menemukan website dari KI SULTAN AGUNG sebenarnya saya ragu-ragu jangan sampai sama dengan yang lainnya tidak ada hasil juga, saya coba konsultasikan dan bertanya meminta petunjuk pesugihan apa yang bagus dan cepat untuk saya, nasehatnya pada saya hanya disuruh yakin dan melaksanakan apa yang di sampaikan KI SULTAN AGUNG, semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari alhamdulilah akhirnya KI SULTAN AGUNG membantu saya pesugihan dana gaib 5M yang saya tunggu-tunggu tidak mengecewakan, yang di janjikan cair keesokan harinya, kini saya sudah melunasi hutang-hutang saya dan saat ini saya sudah memiliki usaha sendiri di JOGJA, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi KI SULTAN AGUNG di 085242892678 atau kunjungi websitenya agar lebih di mengerti www.rajauanggaib.com tidak lansung datang ke jawa juga bisa, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. alhamdulillah hasilnya sama baik

    BalasHapus